Senin, 28 Juni 2021

Analisis Soal Simulasi Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Se-Kabupaten Bengkulu Tengah Ditinjau dari Aspek Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Hermanudin
SMP Negeri 10 Bengkulu Tengah

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kognitif soal-soal simulasi Ujian Nasional berdasarkan dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah soal simulasi Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonessia tingkat SMP se-Kabupaten Bengkulu Tengah. Peneliti berusaha mendeskripsikan soal-soal simulasi ujian nasional ditinjau dari tingkatan kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom pada soal objektif  dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.  Berdasarkan hasil analisis, diperoleh temuan, yakni dari 50  butir soal ditemukan  23 butir soal atau 46% soal yang memenuhi kriteria pengembangan soal HOTS (High Order Thinking Skills) dan 27 butir soal atau 54%  yang tidak memenuhi kriteria pengembangan soal HOTS (High Order Thinking Skills).

1.             Pendahuluan

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills /HOTS), karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran.
Penilaian atau evaluasi ini dilakukan melalui instrument penilaian atau instrument evaluasi. Instrumen evaluasi adalah alat yang digunakan oleh evaluator untuk mengumpulkan data sesuai dengan tujuannya yaitu untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar yang sudah dilakukan siswa. Instrumen evaluasi dapat berupa tes maupun non tes. Bentuk instrumen evaluasi yang berupa tes dapat bermacam-macam, antara lain: pilihan ganda, essay, menjodohkan, maupun jawaban singkat.
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan: 1) transfer satu konsep ke konsep lainnya, 2) memproses dan menerapkan informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda- beda, 4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan 5) menelaah ide dan informasi secara kritis (Setiawati, Asmira, Ariyana, Bestary, & Pudjiastuti., 2018, hal. 10 -11)
Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), mengungkapkan bahwa proses kognitif terbagi menjadi kemampuan:  mengetahui (knowing-C1),  memahami (understanding-C2), menerapkan (aplying-C3),  menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6).
Dalam panduan penulisan soal SMP/MTs 2017,  level kognitif siswa dikelompokkan dalam tiga level, yaitu: Level 1 menunjukkan tingkat kemampuan yang rendah yang meliputi pengetahuan dan pemahaman (knowing), level 2 menunjukkan tingkat kemampuan yang lebih tinggi yang meliputi penerapan (applying), dan level 3 menunjukkan tingkat kemampuan tinggi yang meliputi penalaran (reasoning) (Kemendikbud, 2017, hal. 6). Pada level 3 ini termasuk tingkat kognitif analisis, sintesis, dan evaluasi.
Gambaran kemampuan peserta didik yang dituntut pada setiap level kognitif adalah sebagai berikut.
Level 3 : Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan penalaran dan logika (Reasoning).
Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap materi pelajaran dan dapat menerapkan gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam situasi yang familiar, maupun dengan cara yang berbeda.
Menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi gagasan-gagasan dan informasi yang faktual.
Menjelaskan hubungan konseptual dan informasi yang faktual.
Menginterpretasi dan menjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks dalam pelajaran.
Mengekspresikan gagasan-gagasan nyata dan akurat dengan menggunakan terminologi yang benar.
Memecahkan masalah dengan berbagai cara dan melibatkan banyak variabel.
Mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yang original.
Level 2 : Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan aplikatif (Applying).
Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran dan dapat mengaplikasikan gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam konteks tertentu.
Menginterpretasi dan menganalisis informasi dan data.
Memecahkan masalah-masalah rutin dalam pelajaran.
Menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan materi visual lainnya.
Mengkomunikasikan dengan jelas dan terorganisir penggunaan terminologi.
Level 1 : Peserta pada level ini memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing)
Memperlihatkan ingatan dan pemahaman dasar terhadap materi pelajaran dan dapat membuat generalisasi yang sederhana.
Memperlihatkan tingkatan dasar dalam pemecahan masalah dalam pembelajaran, paling tidak dengan satu cara.
Memperlihatkan pemahaman dasar terhadap grafik-grafik, label-label, dan materi visual lainnya.
Mengkomunikasikan fakta-fakta dasar dengan menggunakan terminologi yang sederhana.
Dalam proses pembelajaran, kemampuan tersebut dinilai menggunakan tes. Tes yang diharapkan adalah tes yang berorientasi kepada soal-soal HOTS. Soal HOTS adalah soal yang menguji kemampuan bernalar tingkat tinggi, yang menuntut siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan solusi dari suatu permasalahan yang ada. Pengembangan soal HOTS mengacu kriteria tertentu. Pertama, soal berkaitan dengan peristiwa nyata (kontekstual). Kedua, soal didukung dengan analisis visual. Ketiga, soal mengarahkan siswa untuk menjelaskan alasan dari jawaban yang diberikan. Keempat, materi atau pokok bahasan soal harus sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Keempat kriteria tersebut diaplikasikan dalam tahap pembuatan soal HOTS yang meliputi menganalisis KD, menyusun kisi-kisi soal, menulis butir soal, serta membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.
Krathworl (2002) dalam A revion of Bloom’s Taxonomy: an overview – theory Into Practice seperti yang dikutip Suryapuspitarini dkk (2018, hal. 880), menyatakan bahwa indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi:
1)    Menganalisis 
a. Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi kedalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya. 
b. Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. 
c. Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.
2)    Mengevaluasi 
a. Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. 
b. Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian.
c. Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
3) Mencipta 
a. Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu.
b. Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah.
c. Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Bagaimana level kognitif soal-soal simulasi Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia di Bengkulu Tengah?
2.      Apakah soal-soal simulasi Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia di Bengkulu Tengah sudah termasuk kategori soal yang HOTs?
Dimensi proses kognitif ini dikelompokkan ke dalam tiga level kognitif, yaitu:  Level 1: mengingat (C1) dan memahami (C2),  Level 2: mengaplikasikan (C3), dan  Level 3: menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).
Widana (2017, hal. 7 - 9) menjelaskan masing-masing level kognitif sebagai berikut:
1.      Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup dimensi proses berpikir mengetahui (C1) dan memahami (C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.
2.      Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau mengaplikasikan (C3). Ciri-ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan: a) menggunakan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau mapel lainnya; atau b) menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual.
3.      Level penalaran merupakan level kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), karena untuk menjawab soal-soal pada level 3 peserta didik harus mampu mengingat, memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural serta memiliki logika dan penalaran yang tinggi untuk memecahkan masalah-masalah  kontekstual (situasi nyata yang tidak rutin). Level penalaran mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6). Pada dimensi proses berpikir menganalisis (C4)menuntut kemampuan peserta didik untuk menspesifikasi aspek-aspek/elemen, menguraikan, mengorganisir, membandingkan, dan menemukan makna tersirat. Pada dimensi proses berpikir mengevaluasi (C5) menuntut kemampuan peserta didik untuk menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan atau menyalahkan.  Sedangkan pada dimensi proses berpikir mengkreasi (C6) menuntut kemampuan peserta didik untuk merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah. Soal-soal pada level penalaran tidak selalu merupakan soal-soal sulit. Ciri-ciri soal pada level 3 adalah menuntut kemampuan menggunakan penalaran dan logika untuk mengambil keputusan (evaluasi), memprediksi &merefleksi, serta kemampuan menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah kontesktual yang tidak rutin. Kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan antar konsep, dan kemampuan mentransfer konsep satu ke konsep lain,  merupakan kemampuan yang sangat penting untuk menyelesaiakan soal-soal level 3 (penalaran).

Pada tabel berikut disajikan dimensi proses kognitif dan kata kerja operasional berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi.
Tabel 1. Format Penentuan Tingkat Kognitif Soal
No
Dimensi Proses Kognitif dan Kategori
Pengertian dan Kata Kerja Operasinal
1
Mengingat (C1)
Pengertian: Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang
1.1. Mengenali
menyebutkan, menunjukkan, memilih, mengidentifikasi
1.2. Mengingat Kembali
mengungkapkan kembali, menuliskan kembali, menyebutkan kembali
2

Memahami (C2)
Pengertian: Mengkonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru
2.1. Menafsirkan
menafsirkan, memparafrasekan, mengungkapkan dengan kata-kata sendiri, mencontohkan, memberi contoh, mengklassifikasikan, mengkelompokkelompokkan, mengidentifikasi berdasarkan kategori tertentu, merangkum, meringkas, membuat ikhtisar, menyimpulkan, mengambil kesimpulan, membandingkan, membedakan, menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan, menuliskan
2.2. Mencontohkan
mencontohkan, memberi contoh
2.3. Mengklasifikasikan
mengklasifikasikan, mengkelompok-kelompokkan, mengidentifikasi berdasarkan kategori tertentu
2.4. Merangkum
merangkum, meringkas, membuat ikhtisar
2.5. Menyimpulan
menyimpulkan, mengambil kesimpulan
2.6. Membandingkan
membandingkan, membedakan
2.7. Menjelaskan
menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan, menuliskan
3
Mengaplikasikan (C3)
Pengertian: Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu
3.1. Mengeksekusi
menghitung, melakukan gerakan, menggerakkan, memperagakan sesuai prosedur/teknik, mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan, memodifikasi, menstransfer
3.2. Mengimplementasikan
mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan, memodifikasi, menstransfer
4
Menganalisis (C4)
Pengertian: Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan hubungan antarbagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan
4.1. Membedakan
membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan, membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan, menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan sudut pandang
4.2. Mengorganisasi
mengorganisasikan, membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan
4.3. Mengatribusikan
menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan sudut pandang
5
Mengevaluasi (C5)
Pengertian: Mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan atau standar
5.1. Memeriksa
memeriksa, menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan, membandingkan, menilai, mengkritik
5.2. Mengkritik
menilai, mengkritik
6
Mencipta (C6)
Pengertian: Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal
6.1. Merumusakan
Merumuskan, merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi, membuat
6.2. Merencanakan
merencanakan, merancang, mendisain
6.3. Memproduksi
memproduksi, membuat
Sumber: Panduan Penulisan soal 2017 hal: 7-8
Tingkat kognitif soal diukur melalui pendeskripsian kemampuan kognitif yang digunakan dalam penyelesaian soal seperti tabel diatas

2.        Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat kognitif soal-soal simulasi Ujian Nasional berdasarkan dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kognitif soal-soal simulasi Ujian Nasional. Level kognitif merupakan tingkat kemampuan peserta didik secara individual maupun kelompok yang dapat dijabarkan dalam tiga level kognitif. Level 1 menunjukkan tingkat kemampuan yang rendah yang meliputi pengetahuan dan pemahaman (knowing), level 2 menunjukkan tingkat kemampuan yang lebih tinggi yang meliputi penerapan (applying), dan level 3 menunjukkan tingkat kemampuan tinggi yang meliputi penalaran (reasoning). Pada level 3 ini termasuk tingkat kognitif analisis, sintesis, dan evaluasi (Kemendikbud, 2017, hal. 6).
Subjek penelitian ini adalah soal-soal simulasi ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat  Sekolah Menegah Pertama (SMP)  se-Kabupaten Bengkulu Tengah yang diadakan pada tanggal 25 Februari 2019. Soal-soal  ini dibuat oleh tim simulasi Ujian Nasional SMP Penerbit Erlangga dan  dicetak oleh PT Glora Aksara Pratama. Soal simulasi ini terdiri dari 50 butir soal pilihan ganda.
Langkah kerja dalam menganalisis soal-soal adalah sebagai berikut:  
1)        Identifikasi soal-soal simulasi kedalam ranah kognitif
2)        Melakukan penyelesaian terhadap soal-soal simulasi Ujian Nasional
3)        Mendeskripsikan setiap kemampuan kognitif yang digunakan dalam proses penyelesaian soal tersebut.
4)        Menggolongkan tingkat kognitif untuk masing-masing kemampuan kognitif yang muncul dalam penyelesaian soal tersebut berdasarkan indikator tingkat kognitif taksonomi Bloom dan Krathwohl.
5)        Menganalisis kategori puncak kemampuan kognitif. 
6)    Menghitung jumlah soal untuk masing-masing tingkat kognitif.
7)    Melakukan analisis persentase soal untuk masing-masing tingkat kognitif.
8)    Membuat kesimpulan dan saran hasil analisis.

3. Hasil dan Pembahasan

Soal-soal yang dianalsis dalam penelitian ini adalah soal simulasi Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Bengkulu Tengah tahun ajaran 2018/2019. Soal ini terdiri dari 50 butir soal pilihan ganda.
Berikut ini hasil analisis setiap butir soal:

Butir soal nomor 1

Pembahasan: 
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan makna kata berdasarkan konteks kalimat. Berdasarkan indikator kisi soal tersebut, siswa dituntut untuk memahami makna kata berdasarkan konteks kalimatnya. Kemampuan yang diukur adalah kemampuan dalam memahami makna kata dalam konteks kalimatKata kerja operasional yang menjadi penanda kemampuan yang diukur adalah menentukam makna kata. Soal ini  mengukur kemampuan siswa untuk memahami makna kata sesuai dengan konteks kalimat, belum menuntut siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Soal ini bukanlah soal yang HOTS karena hanya menuntut kemampuan pemahaman siswa akan arti kata Kronis. Kunci jawaban soal ini adalah D terjangkit terus menerus dalam waktu yang lama. Berdasarkan indikator dan kemampuan yang dituntut dalam menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikategorikan berada pada dimensi level kognitif pemahaman atau C2.

Butir soal nomor 2


Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan informasi dari bacaan. Kemampuan  memahami informasi ini tentu menuntut siswa agar dapat mengurai informasi yang ada dari bacaan tersebut. Hal ini menuntut kemampuan berpikir siswa yang lebih dari sekedar mengingat fakta atau data, tetapi juga dapat membedakan informasi yang sesuai dengan fakta atau tidak. Kata kerja operasional yang digunakan dalam indikator soal adalah dapat menentukan informasi. Kunci jawaban soal ini adalah C wajah penderita parkinson datar karena fungsi sarafnya lemah. Berdasarkan indikator dan kemampuan teringgi yang dituntut dalam menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikategorikan berada pada dimensi level kognitif pemahaman atau C2.

Butir soal nomor 3

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan pernyataan sesuai dengan isi teks. Pada soal ini menuntut siswa untuk memahami pernyataan yang sesuai dengan isi teks. Untuk dapat menjawab hal itu, siswa harus betul-betul memahami isi informasi dari bacaan agar dapat membedakan pernyataan yang sesuai dengan isi bacaan. Kemampuan untuk membedakan informasi yang sesuai dengan bacaan ini sudah termasuk menganalisis isi informasi. Dalam ranah kognitif kemampuan menganalisis informasi ini termasuk pada kategori C4. Menurut Krathworl (2002), soal-soal yang berada pada ranah C4 atau Analizing termasuk soal yang HOTS. Kunci jawaban soal ini adalah D mesin tik sudah jarang digunakan, orang beralih menggunakan komputer.

Butir soal nomor 4

Pembahasan:
Indikator kisi  soal ini adalah dapat menentukan kalimat yang menunjukkan hubungan pertentangan. Untuk dapat menunjukkan kalimat yang menyatakan hubungan pertentangan, siswa harus memahami makna hubungan pertentangan dan kata penghubung atau konjungsi yang menjadi penanda hubungan pertentangan. Pada soal ini siswa dituntut untuk menentukan kalimat yang memiliki hubungan pertentangan. Kemampuan ini berada pada tataran memahami kalimat. Kata kerja operasional yang menjadi penanda dimensi kognitif pada soal ini adalah dapat menentukan atau menunjukkan. Kunci jawaban soal ini adalah C kalimat kedua paragraf kedua. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang dituntut untuk dapat menyelesaikan soal maka soal ini berada dalam ranah kognitif memahami (Understanding C2).

Butir soal nomor 5

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan kalimat utama paragraf. Untuk dapat menentukan kalimat utama siswa harus memahami maksud kalimat utama. Pengetahuan awal yang harus dimiliki siswa adalah memahami pengertian kalimat utama dan ide pokok dalam paragraf yang menjadi penentu kalimat utama. Kemampuan yang dituntut adalah kemampuan pemahaman tentang kalimat utama. Berdasarkan kemampuan yang dituntut untuk dapat menyelesaikan soal maka level kognitif soal ini termasuk kemampuan pemahaman adalah C2. Kunci jawaban soal ini adalah A.

Butir soal nomor 6

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menyimpulkan isi teks. Kemampuan yang dituntut adalah siswa mampu menyimpulkan isi teks. Kata kerj operasional yang digunakan adalah dapat menyimpulkan. Untuk dapat menyimpulkan isi teks, siswa harus memahami, menguasai, dan mengolah informasi yang terdapat pada teks. Kemampuan mengolah informasi agar dapat mengambil kesimpulan yang tepat dapat dikategorikan kemampuan pemahaman. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang dituntut dalam menyelesaikan soal maka soal tersebut dapat dikategorikan dalamdimensi  ranah kognitif kemampuan pemahaman atau C2.

Butir soal nomor 7

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan pernyataan yang mendukung gagasan pokok. Untuk dapat menentukan pernyataan yang mendukung gagasan pokok, siswa harus dapat menganalisis pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kalimat-kalimat pada paragraf tersebut agar dapat membedakan pernyataan yang mendukung dan pernyataan yang tidak mendukung. Kemampuan menganalisis kalimat-kalimat untuk dapat membedakan pernyataan mendukung dan pernyataan tidak mendukung ini dapat dikategorikan kemampuan pada ranah C4 atau kemampuan menganalisis. Kemampuan menganalisis ini menurut menurut menurut Krathworl (2002) termasuk kemampuan HOTS. Jadi soal ini termasuk soal yang HOTS. Kunci jawaban soal ini adalah C.

Butir soal nomor 8

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat membuat ringkasan bacaan. Kemampuan yang dituntut untuk dapat membuat ringkasan bacaan adalah memahami informasi bacaan, membedakan informasi pokok dan  informasi penjelas, dan kemampuan menuliskan kembali garis besar informasi dengan tepat. Kemampuan ini menuntut siswa untuk menyarikan informasi yang ada. Kata kerja operasional yang digunakan adalah dapat meringkas atau membuat ringkasan. Berdasarkan kemampuan yang dituntut untuk dapat menyelesaikan soal dan kata kerja operasional dalam indikator soal maka soal ini dapat dikategorikan  dimensi proses kognitif menafsirkan. Menafirkan merupakan bagian dari kemampuan kognitif memahami atau C2.

Butir soal nomor 9

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menganalisis perbedaan pola penyajian dua teks. Untuk dapat menganalisis perbedaan pola penyajian dua teks, kemampuan yang dituntut adalah kemampuan menganalisis isi informasi bacaan, memahami informasi kedua teks, urutan penyajian bacaan dan pola penyajian bacaan. Kata kerja operasional dalam indikator soal ini adalah dapat menganalisis perbedaan pola penyajian teks. Kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal ini adalah menganalisis. Kunci jawaban soal ini adalah C. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang dituntut untuk dapat menyelesaikan soal maka soal ini dikategorikan berada pada dimensi kognitif menganalisis atau C4.

Butir soal nomor 10

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menganalisis perbedaan penggunaan bahasa kedua teks. Untuk dapat menganalisis perbedaan penggunaan bahasa  dua teks, kemampuan yang dituntut adalah kemampuan menganalisis isi informasi bacaan, memahami informasi kedua teks, menganalisis bahasa yang digunakan dalam kedua teks bacaan dan pola penyajian bahasa dalam bacaan. Kata kerja operasional dalam indikator soal ini adalah dapat menganalisis perbedaan penggunaan bahasa pada teks. Kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal ini adalah menganalisis. Kunci jawaban soal ini adalah B. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang dituntut untuk dapat menyelesaikan soal maka soal ini dikategorikan berada pada dimensi kognitif menganalisis atau C4.

Butir soal nomor 11

 
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan keunggulan buku dalam resensi buku. Untuk dapat menentukan keunggulan sebuah buku kemampuan yang diperlukan adalah memahami pengertian resensi, memahami kelebihan dan kekurangan sebuah buku, menentukan hal-hal yang menyebabkan keunggulan dan kelebihan sebuah buku, dan menafsirkan siapa penguna yang tepat untuk sebuah buku. Kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal adalah menganalisis kelebihan sebuah buku. Kunci jawaban soal ini adalah B. Berdasarkan kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini dikategorikan berada pada dimensi kognitif menganalisis atau C4.

Butir soal nomor 12

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat membuat komentar yang tepat berdasarkan isi teks. Untuk dapat membuat komentar yang tepat kemampuan yang diperlukan adalah memahami pengertian komentar, memahami permasalahan yang mau dikomentari, memahami hal-hal yang perlu dikomentari, cara membuat komentar yang baik, dan cara menyampaikan komentar. Kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal adalah membuat komentar yang baik. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah membuat komentar. Berdasarkan kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal dan kata kerja operasional yang diperlukan maka soal ini dapat dikategorikan berada pada dimensi mencipta atau C6. Kunci jawaban soal adalah D.

Butir soal nomor 13

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan makna kata. Berdasarkan indikator kisi soal tersebut, siswa dituntut untuk memahami makna kata dalam bacaan. Kemampuan yang diukur adalah kemampuan dalam memahami makna kata dalam bacaan tersebutUntuk dapat menjawab soal ini siswa harus banyak memahami kosa kata berdasarkan kamus. Kata kerja operasional yang menjadi penanda kemampuan yang diukur adalah menentukam makna kata. Soal ini  mengukur kemampuan siswa untuk memahami makna kata yang ada dalam bacaan, belum menuntut siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Soal ini bukanlah soal yang HOTS karena hanya menuntut kemampuan pengetahuan siswa akan arti kata riset. Kunci jawaban soal ini adalah C. Berdasarkan indikator dan kemampuan yang dituntut dalam menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikategorikan berada pada dimensi level kognitif pengetahuan atau C1.

Butir soal nomor 14

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menjawab pertanyan isi bacan. Untuk dapat menjawab pertanyaan isi bacaan diperlukan pemahaman akan bacaan. Kata kerja operasional dalam idikator ssoal adalah dapat menjawab isi bacaan. Berdasarkan kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan soal dan kata kerja opersional dalam indikator soal maka soal ini termasuk dimensi kognitif pemahaman atau C2. Kunci jawaban soal adalah C.

Butir soal nomor 15

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan makna ungkapan dalam cerita. Untuk dapat menentukan makna ungkapan dalam cerita diperlukan pemahaman tentang pengertian ungkapan atau majas, pemahaman tentang macam-macam ungkapan atau majas, dan pemahaman tentang cara mengungkapkan sesuatu dengan majas. Ungkapan orang yang dituakan merupakan simbol untuk mengungkapkan orang yang dihormati dan dijadikan tumpuan nasihat. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat menentukan makna ungkapan. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang dituntut untuk menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikelompokkan dalam dimensi kognitif pemahaman atau C2.

Butir soal nomor 16

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan tokoh utama cerita. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menentukan tokoh utama cerita adalah pengetahuan tentang pengertian tokoh dan pengetahuan tentang tokoh utama cerita.  Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat menentukan tokoh utama. Untuk dapat menjawab soal ini siswa dapat melihat dan mengetahui jawabannya dari dalam bacaan. Berdasarkan kata kerja operasianal dan kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan soal maka soal ini termasuk soal pengetahuan atau C1. Kunci jawaban soal ini adalah A Engkong.

Butir soal nomor 17

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat  menunjukkan nilai moral yang terdapat dalam cerita. Untuk dapat menunjukkan nilai moral dalam cerita, kemampuan yang diperlukan adalah pengertian nilai moral, pemahaman isi cerita, pemahaman tentang karakter tokoh, mengevaluasi nilai-nilai yang muncul dalam cerita. Kemampuan tertinggi yang diperlukan adalah mengevaluasi nilai moral yang muncul dalam cerita. Kata kerja operasional yang digunakan adalah menunjukkan atau menilai. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini termasuk dimensi kognitif mengevaluasi atau C5. Kunci jawaban soal ini adalah A menolong orang tanpa pamrih.

Butir soal nomor 18

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menunjukkan bukti latar tempat dalam cerita. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menunjukkan bukti latar tempat dalam cerita adalah pemahaman tentang latar, pemahaman macam-macam latar, pemahaman latar tempat, dan menganalisis latar dalam cerita.  Kemampuan tertinggi yang diperlukan adalah dapat menganalisis latar cerita untuk menunjukkan latar tempat. Kata kerja operasional yang digunakan adalah menunjukkan bukti. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikategorikan dalam dimensi level kognitif analisis atau C4. Kunci jawaban soal ini adalah A.

Butir soal nomor 19

Pembahasan:
Indiktor kisi soal ini adalah dapat menentukan struktur teks cerita. Berdasarkan indikator tersebut siswa dituntut untuk dapat menentukan struktur teks cerita. Kemampuan yang diperlukan  untuk dapat memahami struktuktur  teks cerita adalah pengetahuan tentang struktur atau bagian-bagian cerita dengan ciri masing-masing bagian.  Kemampuan tertinggi yang diperlukan adalah pengetahuan tentang struktur teks cerita. Berdasarkan kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelsaikan  soal maka soal ini termasuk dalam ranah pengetahuan atau C1. Kunci jawaban soal ini adalah B pemunculan masalah.  

Butir soal nomor 20

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan penyebab konflik dalam cerita. Berdasarkan indikator soal, kemampuan yang dituntut untuk dapat menyelesaikan soal adalah memahami pengertian konflik, menelaah isi cerita, menganalisis permasalahan dalam cerita, menganalisis penyebab konflik dalam cerita. Kemampuan tertinggi yang diperlukan untuk dapat menentukan penyebab konflik dalam cerita adalah menganalisis penyebab konflik yang terjadi dalam cerita. Kata kerja operasional yang digunakan dalam indikator soal soal adalah dapat menentukan penyebab konflik. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan tertinggi yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikategorikan pada dimensi kognitif menganalisis atau C4. Kunci jawaban soal adalah  D.

Butir soal nomor 21

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menganalisis perbedaan pola pengembangan  dua teks cerita. Untuk dapat menjawab soal tersebut, kemampuan yang diperlukan adalah memahami isi cerita, memahami urutan cerita, memahami permasalahan yang muncul dalam cerita, memahami pola pengembangan cerita, dan menganalisis  perbedaan pola pengembangan kedua cerita. Kemampuan tertinggi yang diperlukan adalah menganalisis perbedaan pola pengembangan cerita. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat menganalisis perbedaan. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan tertinggi yang diperlukan untuk menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikelompokkan pada level kognitif menganalisis atau C4. Kunci jawaban soal ini adalah C.

Butir soal nomor 22

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menganalisis perbedaan penggunaan bahasa pada dua teks cerita. Untuk dapat menjawab soal tersebut, kemampuan yang diperlukan adalah memahami isi cerita, memahami urutan cerita, memahami istilah yang muncul dalam cerita, memahami kalimat-kalimat dalam cerita, dan menganalisis  perbedaan penggunaan bahasa dalam kedua cerita. Kemampuan tertinggi yang diperlukan adalah menganalisis perbedaan penggunaan bahasa dalam cerita. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat menganalisis perbedaan. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan tertinggi yang diperlukan untuk menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikelompokkan pada level kognitif menganalisis atau C4. Kunci jawaban soal adalah A.

Butir soal nomor 23

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menunjukkan bukti latar tempat dalam cerita. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menunjukkan bukti latar tempat dalam cerita adalah pemahaman tentang isi cerita,  pemahaman tentang latar, pemahaman macam-macam latar, pemahaman latar tempat, dan menganalisis latar dalam cerita. Kemampuan tertinggi yang diperlukan adalah dapat menganalisis latar cerita untuk menunjukkan latar tempat. Kata kerja operasional yang digunakan adalah menunjukkan bukti. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikategorikan dalam dimensi level kognitif analisis atau C4. Kunci jawabn soal adalah A.

Butir soal nomor 24

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menunjukkan perwatakan tokoh dalam cerita. Untuk dapat menentukan perwatakan tokoh dalam cerita diperlukan kemampuan pemahaman pengertian tokoh, pemahaman latar budaya tokoh,  pemahaman watak atau karakter tokoh, pemahaman isi cerita yang disampaikan, dan kemampuan menyimpulkan perwatakan tokoh. Kata kerja operasianal dalam indikator adalah dapat menunjukkan perwatakan. Berdasarkan kemampuan tertinggi yang diperlukan untuk menjawab soal dan kata kerja operasional yang digunakan dalam indikator maka soal ini dapat dikategorikan dalam dimensi kognitif menganalisis atau C4. Kunci jawaban soal ini adalah D.

Butir soal nomor 25

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat membuat komentar yang sesuai dengan isi teks cerita. Untuk dapat memberi komentar, diperlukan kemampuan memahami isi cerita, pemahaman yang baik akan latar cerita, perwatakan, dan nilai-nilai yang ditampilkan dalam cerita, kemampuan menganalisis cerita, dan menyusun kalimat komentar. Kata kerja operasional yang muncul dalam indikator adalah membuat komentar yang sesuai. Berdasarkan kemampuan tertinggi yang diperlukan dan kata kerja operasional dalam indikator soal maka soal ini dapat dikelompokkan dalam ranah kognitif mencipta atau C6.

Butir soal nomor 26

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan kata bentukan yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang. Kemampuan yang diperlukan untuk menjawab soal ini adalah pengetahuan tentang imbuhan, penggunaan dan aturan dalam penggunaan imbuhan, makna kata berimbuhan, dan kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang. Kata kerja operasioanal yang muncul dalam perintah soal adalah melengkapi. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan tertinggi yang diperlukan untuk menjawab soal maka soal ini termasuk kategori soal pengetahuan atau C1. Kunci jawaban soal ini adalah D.

Butir soal nomor 27

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan kata sifat yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang. Kemampuan yang diperlukan untuk menjawab soal ini adalah pengetahuan tentang pengertian kata sifat, macam-macam kata sifat, dan penggunaan kata sifat yang tepat untuk melengkapi kalimat. Kata kerja operasional yang muncul dalam perintah soal adalah melengkapi kalimat. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan soal maka soal ini termasuk kategori soal dimensi kognitif pengetahuan atau C1. Kunci jawaban soal ini adalah D.

Butir soal nomor 28

Pembahasan:
Paragraf tersebut  termasuk parangraf teks eksplanasi karena mempunyai ciri berisikan peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat. Kompetensi dasar soal tersebut adalah menelaah teks eksplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca (KD 3.10 Kelas VIII). Indikator kisi soal tersebut adalah dapat menentukan kata depan dengan tepat dalam kalimat. Kata kerja operasional dalam soal tersebut adalah dapat menentukan atau melengkapi kata depan dalam kalimat. Untuk dapat menentukan kata depan yang tepat dalam satu kalimat siswa harus mempunyai pengetahuan tentang pengertian kata depan, jenis kata depan, dan aturan cara penulisan kata depan. Kunci jawaban soal tersebut adalah C. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang dituntut untuk dapat menjawab soal tersebut, maka soal ini dapat dikategorikan pada dimensi proses kognitif mengingat (C1). Jadi soal ini termasuk soal yang LOTs.

Butir soal nomor 29

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat melengkapi kalimat rumpang dengan istilah yang tepat. Untuk dapat melengkapi kalimat dengan tepat diperlukan kemampuan penguasaan kosa kata atau istilah yang dapat dipelajari dari kamus istilah. Kata kerja operasional yang muncul dalam soal ini adalah melengkapi kalimat. Pengetahuan tertinggi yang diperlukan untuk menyelesaikan soal adalah pengetahuan tentang istilah. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini termasuk dimensi kognitif pengetahuan atau C1. Kunci jawaban soal ini adalah C.

Butir soal nomor 30

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat membuat kalimat yang tepat untuk melengkapi petunjuk dalam teks prosedur. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat membuat kalimat yang tepat dalam melengkapi petunjuk adalah pengetahuan tentang teks prosedur, langkah-langkah membuat petunjuk dalam teks prosedur, urutan-urutan dalam menyusun teks prosedur,  penggunaan bahasa yang tepat untuk membuat teks prosedur, membuat kalimat yang baik untuk teks prosedur. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah membuat kalimat untuk melengkapi petunjuk. Berdasarkan kemampuan yang diperlukan dan kata kerja opersional yang digunakan maka soal ini termasuk dimensi kognitif mengkreasi atau C6. Kunci jawaban soal adalah C

Butir soal nomor 31

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat mengurutkan kalimat menjadi laporan yang baik. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat mengurutkan kalimat menjadi laporan yang baik adalah pemahaman tentang susunan atau urutan laporan, ciri penanda urutan kalimat, menganalisis setiap kalimat untuk menentukan urutannya. Kata kerja operasional yang muncul dalam perintah soal adalah dapat mengurutkan kalimat. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini termasuk dimensi analisis atau C4. Kunci jawaban soal ini adalah B.

Butir soal nomor 32

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat membuat kalimat untuk melengkapi petunjuk dalam teks prosedur. Untuk dapat menjawab soal ini diperlukan pengetahuan tentang teks prosedur, cara menyusun kalimat dalam teks prosedur, pemahaman tentang kalimat perintah dalam teks prosedur, dan pemahaman urutan-urutan atau langkah-langkah dalam teks prosedur, serta cara membuat kalimat dalam teks prosedur. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat membuat kalimat. Berdasarkan kemampuan yang diperlukan dan kata kerja opersional yang digunakan maka soal ini termasuk dimensi kognitif mengkreasi atau C6.

Butir soal nomor 33

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat membuat kalimat yang tepat untuk melengkapi teks. Untuk dapat membuat kalimat melengkapi teks diperlukan pemahaman tentang isi teks, urutan isi teks, hubungan makna antar kalimat, serta kepaduan antar kalimat dalam teks. Kata kerja operasional yang muncul dalam indikator soal adalah dapat membuat kalimat. Berdasarkan kemampuan yang diperlukan dan kata kerja opersional yang digunakan maka soal ini termasuk dimensi kognitif mengkreasi atau C6. Kunci jawaban soal ini adalah D.

Butir soal nomor 34

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan padanan kata dalam kalimat. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menentukan padanan kata adalah penguasaan kota kata, pengetahuan tentang istilah, dan pemahaman arti kata. Kata kerja operasional yang terdapat dalam indikator soal adalah dapat menentukan padanan kata. Kata kerja operasional menentukan merupakan tingkat domain kognitif pemahaman atau C2.

Butir soal nomor 35

Pembahasan:
Soal ini adalah soal yang kurang baik dari segi perintah soal. Kita kesulitan menentukan indikator yang diinginkan soal. Pernyataan variasi kalimat tersebut adalah... merupakan perintah soal yang masih menjadi tanda tanya dan membingungkan siswa. Akan lebih baik jika perintah soal diperbaiki. Jika indiktor yang diinginkan soal adalah menentukan variasi kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung maka jawaban soal yang tepat adalah A. Kemampuan yang diperlukan untuk menjawab soal itu adalah pengetahuan tentang kalimat langsung dan tak langsung, pemahaman tentang cara mengubah kalimat langsung dan tidak langsung, serta ketentuan atau aturan dalam mengubah kalimat langsung dan tidak langsung.  Berdasarkan kemampuan yang diperlukan dalam menjawab soal maka soal ini dapat dikelompokkan pada ranah kognitif pemahaman atau C2. Kunci jawaban soal A.

Butir soal nomor 36

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat membuat teks ulasan berdasarkan data buku. Untuk dapat membuat teks ulasan diperlukan pemahaman kritis dan kreatif tentang pengertian ulasan, cara membuat ulasan dan aturan-aturan dalam membuat ulasan. Kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal ini adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi, kritis dan kreatif dalam menyusun ulasan berdasarkan data yang ada. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat membuat teks ulasan. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan soal maka soal ini termasuk dalam dimensi kognitif mengkreasi atau C6. Kunci jawaban soal B.

Butir soal nomor 37

                Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat membuat teks berdasarkan data yang ada. Materi pelajaran pada soal ini adalah teks berita. Untuk dapat membuat teks berita dengan baik diperlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif seperti memahami pengertian berita, memahami fakta-fakta yang ada, mengurutkan fakta, memahami unsur-unsur berita, memahami struktur teks berita, kaidah dalam penulisan berita, dan  kemampuan menuliskan berita dengan baik. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat membuat teks. Kemampuan membuat atau memproduksi teks termasuk kemampuan tingkat tinggi. Berdasarkan indikator soal dan kemampuan yag diperlukan dalam membuat berita dengan baik dan benar berdasrkan data dan fakta maka soal ini dapat dikategorikan pada kognitif mereproduksi atau mencipta (C6). Kunci jawaban soal A.

Butir soal nomor 38

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan kata yang tidak tepat penggunaannya dalam kalimat. Untuk dapat menentukan kata yang tidak tepat dalam kalimat kemampuan yang diperlukan adalah pemahaman makna kata, pemahaman makna imbuhan, dan pemahaman makna kalimat. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah menentukan atau mengidentifikasi kata yang tidak tepat. Berdasarkan indikator dan kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini termasuk soal pemahaman atau C2.

Butir soal nomor 39

                       
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan kalimat yang tidak padu pada teks. Untuk dapat menentukan kalimat yang tidak padu pada teks diperlukan pemahaman tentang paragraf yang padu antara lain memahami hubungan antar kalimat dalam paragraf, memahami kohesi dan koherensi yang ada dalam paragraf, menganalisis hubungan makna setiap kalimat dalam paragraf, menganalisis pikiran utama dan pikiran penjelas dalam paragraf, dan membedakan kalimat yang  tidak berhubungan dengan pikiran utama paragraf. Kalimat yang tidak berhubungan makna secara langsung dengan pikirn utama merupakan kalimat yang tidak padu. Kata kerja operasional dalam indikaor soal adalah dapat menentukan kalimat yang tidak padu. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan menganalisis kalimat yang tidak padu maka soal ini dapat dikategorikan pada kemampuan menganalisis atau C4. Kunci jawaban soal ini adalah C.

Butir soal nomor 40


Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat memperbaiki penggunaan kata yang tidak tepat dalam kalimat. Untuk dapat memperbaiki penggunaan kata yang tidak tepat diperlukan kemampuan memahami makna kata dalam konteks kalimat dan pemahaman tentang makna kata berimbuhan. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat memperbaiki penggunaan kata. Kemampuan untuk memperbiki penggunaan kata yang tidak tepat dalam kalimat merupakan kemampuan menerapkan atau aplikasi (C3). Kunci jawaban soal ini adalah B.

Butir soal nomor 41

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat memperbaiki kalimat yang tidak tepat. Untuk dapat memperbaiki kalimat diperlukan kemampuan untuk memahami makna kalimat secara keseluruhan, memahami hubungan kata dengan kata, klausa dengan klausa dan menyimpulkan isi kalimat. Kemampuan memperbaiki kalimat agar menjadi benar termasuk kemampuan aplikasi atau penerapan (C3). Kunci jawaban soal ini adalah B.

Butir soal nomor 42


Pembahasan:
Soal ini adalah soal yang tidak baik karena tidak ada kunci jawabannya. Indikator kisi soal adalah dapat menentukan kata yang tidak tepat penulisannya. Pada kalimat butir soal yang disajikan tidak terdapat kata yang salah penulisannya. Penulisan kata alpukat, digunakan, terapi, dan alternatif sudah betul. Jadi tidak ada option jawaban yang benar dari soal tersebut. Berdasarkan indikator soal maka soal ini dikategorikan pada dimensi kognitif pemahaman atau C2.

Butir soal nomor 43

Pembahasan: C2
Indikator kisi soal ini adalah dapat menunjukkan penggunaan tanda koma yang tidak tepat dalam kalimat. Kemampuan yang diperlukan untuk menentukan penggunaan tanda baca yang tepat adalah pengetahuan tentang tata aturan penggunaan tanda baca koma. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat menunjukkan penggunaan tanda koma yang tidak tepat. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan untuk menyelesaikan soal maka soal ini termasuk dimensi kognitif pengetahuan atau C1. Kunci jawaban soal ini adalah A.

Butir soal nomor 44

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah soal dapat memperbaiki penulisan kata yang tidak tepat dalam kalimat. Untuk dapat memperbaiki penulisan kata yang tidak tepat harus mempunyai kemampuan pemahaman tentang tata cara dan aturan penulisan kata depan, penggunaan huruf kapital, membedakan kata depan dengan awalan, dan penulisan kata majemuk. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat memperbaiki penulisan kata. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini dikategorikan pada dimensi kognitif pemahaman atau C2.

Butir soal nomor 45


Pembahasan:
Indikator soal ini adalah dapat menerapkan penggunaan tanda baca yang tepat dalam kalimat. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menerapkan penggunaan tanda baca adalah pemahaman tentang tata aturan pemakaian tanda baca, penulisan huruf kapital, dan penulisan huruf miring. Tata aturan penulisan ini tercantum dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonessia (PUEBI). Soal ini menggiring siswa berpikir tentang cara penggunaan tanda baca yang tepat. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat menerapkan. Berdasarkan kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal dan kata kerja operassional dalam indikator soal maka soal ini dapat diktegorikan kemampun kognitif penerapan atau aplikasi (C3). Kunci jawaban soal adalah A.

Butir soal nomor 46

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat dapat menjelaskan ketidaktepatan penggunaan akhiran –nya dalam kalimat. Kemampuan yang diukur adalah pemahaman tentang penggunan akhiran –nya yang tepat. Soal ini tidak menuntut siswa berpikir kritis tentang cara penggunaan akhiran. Kata kerja oprasional dalam indikator adalah dapat menjelaskan. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini dikategorikan dalam dimensi kognitif pemahaman atau C2. Kunci jawaban soal ini adalah B.

Butir soal nomor 47


Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menjelaskan ketidaktepatan penulisan kata dalam kalimat. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menjelaskan ketidaktepatan penulisan kata dalam soal tersebut adalah kemampuan pemahaman tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) seperti tata aturan penulisan imbuhan, penulisan huruf kapital, penulisan singkatan dll. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat menjelaskan. Berdasarkan kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal dan kata kerja operasioanal dalam indikator soal maka soal ini dikategorikan dalam dimensi kognitif pemahaman atau C2. Kunci jawaban soal adalah D.

Butir soal nomor 48

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menjelaskan ketidaktepatan penggunaan tanda baca dalam kalimat. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menjelaskan ketidaktepatan penggunaan tanda baca adalah pengetahuan tentang tanda baca, pemahaman tentang pemakaian tanda baca, dan kemampuan membedakan penggunaan tanda baca yang tepat dan tidak tepat. Kemampuan untuk membedakan penggunaan tanda baca yang tepat dan tidak tepat dalam dimensi ranah kognitif termasuk  kemampuan pemahaman atau C2. Kunci jawaban soal adalah A.

Butir soal nomor 49

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menunjukkan bukti ketidaktepatan paragraf. Untuk dapat menjawab soal ini diperlukan kemampuan memahami persyaratan paragraf yang baik, pemahaman koherensi dan kohesi, dan dapat menganalisis penggunaan kata dalam kalimat, serta menganalisis kepaduan kalimat dalam paragraf. Kemampuan memahami kata dan kalimat, menelaah kohesi dan koherensi dalam paragraf, dan menganalisis kalimat-kalimat dalam paragraf sangat diperlukan untuk dapat menjelaskan ketidaktepatan paragraf. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat menunjukkan bukti. Berdasarkan kemampuan tertinggi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan soal dan kata kerja operasional maka soal ini dapat dikelompokkan dalam dimensi kognitif menganalisis atau C4. Kunci jawaban adalah D.

Butir soal nomor 50

Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menganalisis ketidaktepatan pemilihan kata dalam kalimat. Untuk dapat menganalisis ketidaktepatan pemilihan kata dalam kalimat diperlukan kemampuan memahami makna kata dalam konteks kalimat dan kemampuan memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan sesuatu. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat menganalisis. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikelompokkan dalam kriteria dimensi kognitif menganalisis atau C4. Kunci jawaban soal adalah A.
Setelah diidentifikasi setiap butir soal berdasarkan indikator dan kata kerja operasional dalam perintah soal, diketahui sebaran tingkat kognitif soal tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel:   Hasil Analisis Tingkat Kognitif  Soal
No
Tingkat Kognitif
Nomor butir soal
Jumlah

Prosentase

1
Level 1
Mengingat  (C1)
13, 16, 19, 26, 27, 28, 29 dan 43.
8 soal
16 %
Memahami (C2)
1, 2, 4, 5, 6, 8, 14, 15, 34, 35, 38, 42, 44, 46, 47, dan 48.
16 soal
32 %
2
Level 2
Penerapan  (C3)
40, 41, dan 45
3 soal
6 %
3
Level 3
Menganalisis (C4)
3, 7, 9, 10, 11, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 31, 39, 49, dan 50.
15 soal
30 %
Mengevaluasi (C5)
17
1 soal
2 %
Mengkreasi (C6)
12, 25, 30, 32, 33, 36, dan 37.
7 soal
14 %

Dari tabel tersebut diketahui bahwa sebaran tingkat kognitif soal simulasi Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia  SMP yang digunakan di Kabupaten Bengkulu Tengah  adalah sebagai berikut:
1.      Soal yang termasuk kategori level 1 terdiri dari 24 soal  atau 48 % dengan sebaran soal kemampuan mengingat (C1) sebanyak 8 soal atau 16% dan kemampuan memahami (C2) sebanyak 16 soal atau 32%.
2.      Soal yang termasuk kategori level 2  terdiri dari 3 butir soal atau 6%.
3.      Soal yang termasuk kategori level 3 terdiri dari 23 soal atau 46%  dengan sebaran kemampuan menganalisis (C4) sebanyak 15 soal atau 30%, kemampuan mengevaluasi sebanyak 1 soal atau 2%, dan kemampuan mengkreasi (C6) sebanyak 7 soal atau 14%.
Menurut Widana (2017, hal. 7) soal-soal yang termasuk kategori HOTS adalah soal-soal yang berada pada level 3 atau level penalaran dan soal yang termasuk kategori LOTS  berada pada level 1 dan 2. Berdasarkan pendapat  tersebut diketahui bahwa soal-soal simulasi Unjian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Se-kabupaten Bengkulu Tengah yang masuk kategori soal HOTS sebanyak 23 soal atau 46% dan soal yang masuk kategori LOTS sebanyak 27 soal atau 54%.
Hasil analisis juga menemukan ada soal yang tidak layak dipakai karena tidak ada kunci jawaban yang benar. Soal tersebut adalah soal nomor 42 seperti berikut ini:
Setelah dianalisis dan diidentifikasi, pada option jawaban soal tidak ada penulisan kata yang salah. Penulisan kata alpukat, digunakan, terapi, dan alternatif sudah sesuai dengan aturan dan kaidah penulisannya.
Hasil analisis juga menemukan soal yang kurang baik dari segi perintah soal. Soal tersebut adalah soal nomor 35 seperti dibawah ini:
Pernyataan variasi kalimat tersebut adalah... merupakan perintah soal yang masih menjadi tanda tanya dan membingungkan siswa. Akan lebih baik jika perintah soal diperbaiki atau diganti agar memenuhi persyaratan kriteria soal yang baik sesuai konstruksi soal.

4.      Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa soal simulasi Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bengkulu Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2019  tersebar dalam level kognitif yang bervariasi.  Soal yang termasuk kategori level 1 terdiri dari 24 soal  atau 48 % dengan sebaran soal kemampuan mengingat (C1)  sebanyak 8 soal atau 16% dan kemampuan memahami (C2) sebanyak 16 soal atau 32%. Soal yang termasuk kategori level 2 (aplikasi C3)  terdiri dari 3 butir soal atau 6%. Soal yang rmasuk kategori level 3 terdiri dari 23 soal atau 46%  dengan sebaran kemampuan menganalisis (C4) sebanyak 15 soal atau 30%, kemampuan mengevaluasi (C5)  sebanyak 1 soal atau 2%, dan kemampuan mengkreasi (C6) sebanyak 7 soal atau 14%.
Soal-soal simulasi Ujian Nasioanal mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kabupaten Bengkulu tengah sudah memenuhi kriteria soal yang Higher Order Thinking Skills (HOTS) sebesar 46% dan 54 % soal masih termasuk kategori soal yang Lower Order Thingking Skills (LOTS). Soal-soal simulasi Ujian Nasional mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kabupaten Bengkulu Tengah termasuk soal yang sudah berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).

   DAFTAR PUSTAKA                                         
Kemendikbud. (2017). Panduan Penulisan Soal 2017 SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pratiwi, U., & Fasha, E. F. (2015). Pengembangan Instrumen Penilaian HOTS Berbasis Kurikulum 2013 Terhadap Sikap Disiplin. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal. 123-142, 130 -131.
Setiawati, W., Asmira, O., Ariyana, Y., Bestary, R., & Pudjiastuti., A. (2018). Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi. Jakarta: Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Suryapuspitarini, B. K., Wardono, & Kartono. (2018). Analisis Soal-Soal Matematika Tipe Higher Order Thinking Skill. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika,Journal.unnes.ac.id., 880.
Widana, I. W. (2017). Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS). Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.


0 komentar:

Posting Komentar