Analisis Soal Simulasi Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Se-Kabupaten
Bengkulu Tengah
Ditinjau dari Aspek
Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Hermanudin
SMP
Negeri 10 Bengkulu Tengah
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kognitif
soal-soal simulasi Ujian Nasional
berdasarkan dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
deskriptif. Subjek penelitian ini adalah
soal simulasi Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonessia tingkat SMP se-Kabupaten
Bengkulu Tengah. Peneliti berusaha mendeskripsikan soal-soal simulasi ujian nasional ditinjau
dari tingkatan kognitif berdasarkan Taksonomi
Bloom pada soal objektif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil analisis,
diperoleh temuan, yakni dari 50 butir soal ditemukan 23 butir soal atau 46% soal yang memenuhi kriteria pengembangan soal HOTS (High Order Thinking Skills) dan
27 butir soal atau 54%
yang
tidak memenuhi kriteria pengembangan soal HOTS (High Order Thinking Skills).
1.
Pendahuluan
Penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu
peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills /HOTS),
karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir
secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran.
Penilaian
atau evaluasi ini dilakukan melalui instrument penilaian atau instrument
evaluasi. Instrumen evaluasi adalah alat yang digunakan oleh evaluator untuk
mengumpulkan data sesuai dengan tujuannya yaitu untuk mengumpulkan data tentang
hasil belajar yang sudah dilakukan siswa. Instrumen evaluasi dapat berupa tes
maupun non tes. Bentuk instrumen evaluasi yang berupa tes dapat bermacam-macam,
antara lain: pilihan ganda, essay, menjodohkan, maupun jawaban singkat.
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang
digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan
berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall),
menyatakan kembali (restate), atau
merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).
Soal-soal HOTS pada konteks asesmen
mengukur kemampuan: 1) transfer satu konsep ke konsep lainnya, 2) memproses dan
menerapkan informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-
beda, 4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan 5) menelaah ide
dan informasi secara kritis (Setiawati,
Asmira, Ariyana, Bestary, & Pudjiastuti., 2018, hal. 10 -11) .
Dimensi
proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah disempurnakan oleh
Anderson & Krathwohl (2001), mengungkapkan bahwa proses kognitif terbagi menjadi kemampuan: mengetahui (knowing-C1), memahami (understanding-C2), menerapkan (aplying-C3), menganalisis
(analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6).
Dalam panduan penulisan soal
SMP/MTs 2017, level kognitif siswa
dikelompokkan dalam tiga level, yaitu: Level 1 menunjukkan tingkat kemampuan
yang rendah yang meliputi pengetahuan dan pemahaman (knowing), level 2 menunjukkan tingkat kemampuan yang lebih tinggi yang
meliputi penerapan (applying), dan
level 3 menunjukkan tingkat kemampuan tinggi yang meliputi penalaran (reasoning) (Kemendikbud, 2017, hal. 6) . Pada level 3 ini
termasuk tingkat kognitif analisis, sintesis, dan evaluasi.
Gambaran kemampuan peserta
didik yang dituntut pada setiap level kognitif adalah sebagai berikut.
Level 3 : Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan
penalaran dan logika (Reasoning).
➢ Memperlihatkan pengetahuan dan
pemahaman yang luas terhadap materi pelajaran dan dapat menerapkan
gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam situasi yang familiar, maupun dengan
cara yang berbeda.
➢ Menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi gagasan-gagasan dan informasi yang faktual.
➢
Menjelaskan hubungan konseptual dan informasi yang faktual.
➢
Menginterpretasi dan menjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks dalam pelajaran.
➢ Mengekspresikan
gagasan-gagasan nyata dan akurat dengan menggunakan terminologi yang benar.
➢
Memecahkan masalah dengan berbagai cara dan melibatkan banyak variabel.
➢
Mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yang original.
Level 2 : Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan
aplikatif (Applying).
➢ Memperlihatkan pengetahuan dan
pemahaman terhadap materi pelajaran dan dapat mengaplikasikan gagasan-gagasan
dan konsep-konsep dalam konteks tertentu.
➢
Menginterpretasi dan menganalisis informasi dan data.
➢
Memecahkan masalah-masalah rutin dalam pelajaran.
➢
Menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan materi visual lainnya.
➢
Mengkomunikasikan dengan jelas dan terorganisir penggunaan terminologi.
Level 1 : Peserta pada level ini memiliki kemampuan
standar minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing)
➢ Memperlihatkan ingatan dan
pemahaman dasar terhadap materi pelajaran dan dapat membuat generalisasi yang
sederhana.
➢ Memperlihatkan tingkatan dasar
dalam pemecahan masalah dalam pembelajaran, paling tidak dengan satu cara.
➢ Memperlihatkan pemahaman dasar
terhadap grafik-grafik, label-label, dan materi visual lainnya.
➢
Mengkomunikasikan fakta-fakta dasar dengan menggunakan terminologi yang sederhana.
Dalam
proses pembelajaran, kemampuan tersebut dinilai menggunakan tes.
Tes yang diharapkan adalah tes yang berorientasi kepada soal-soal HOTS. Soal HOTS adalah soal yang menguji kemampuan bernalar tingkat tinggi, yang menuntut siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan solusi dari suatu
permasalahan yang ada. Pengembangan
soal HOTS mengacu kriteria
tertentu. Pertama, soal berkaitan dengan peristiwa nyata
(kontekstual). Kedua, soal didukung dengan analisis
visual. Ketiga, soal mengarahkan siswa untuk menjelaskan
alasan dari jawaban yang diberikan. Keempat, materi atau pokok
bahasan soal harus sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Keempat kriteria
tersebut diaplikasikan dalam tahap pembuatan soal HOTS yang meliputi menganalisis
KD, menyusun kisi-kisi soal, menulis butir soal, serta membuat pedoman
penskoran atau kunci jawaban.
Krathworl (2002) dalam A revion of
Bloom’s Taxonomy: an overview – theory Into Practice seperti yang dikutip Suryapuspitarini
dkk (2018,
hal. 880) ,
menyatakan bahwa indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat
tinggi meliputi:
1) Menganalisis
a. Menganalisis informasi
yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi kedalam bagian yang
lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya.
b. Mampu mengenali serta
membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit.
c. Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.
2) Mengevaluasi
a. Memberikan penilaian
terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok
atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
b. Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan
pengujian.
c. Menerima atau menolak suatu pernyataan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
3)
Mencipta
a. Membuat generalisasi suatu ide atau cara
pandang terhadap sesuatu.
b. Merancang suatu cara untuk menyelesaikan
masalah.
c. Mengorganisasikan
unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur baru yang belum pernah ada
sebelumnya.
Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana level kognitif soal-soal simulasi Ujian Nasional mata pelajaran
Bahasa Indonesia di Bengkulu Tengah?
2.
Apakah soal-soal simulasi Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia di
Bengkulu Tengah sudah termasuk kategori soal yang HOTs?
Dimensi proses kognitif ini
dikelompokkan ke dalam tiga level kognitif, yaitu: Level 1: mengingat (C1) dan memahami (C2), Level 2: mengaplikasikan (C3), dan Level 3: menganalisis (C4), mengevaluasi (C5),
dan mencipta (C6).
Widana (2017, hal. 7 - 9) menjelaskan
masing-masing level kognitif sebagai berikut:
1.
Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup dimensi proses
berpikir mengetahui (C1) dan memahami (C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah
mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.
2.
Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses berpikir menerapkan
atau mengaplikasikan (C3). Ciri-ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan:
a) menggunakan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu pada konsep
lain dalam mapel yang sama atau mapel lainnya; atau b) menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual.
3.
Level penalaran merupakan level kemampuan berpikir tingkat tinggi
(HOTS), karena untuk menjawab soal-soal pada level 3 peserta didik harus mampu
mengingat, memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural serta
memiliki logika dan penalaran yang tinggi untuk memecahkan masalah-masalah kontekstual (situasi nyata yang tidak
rutin). Level penalaran mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi
(C5), dan mengkreasi (C6). Pada dimensi proses berpikir menganalisis (C4)menuntut
kemampuan peserta didik untuk menspesifikasi aspek-aspek/elemen, menguraikan,
mengorganisir, membandingkan, dan menemukan makna tersirat. Pada dimensi proses
berpikir mengevaluasi (C5) menuntut kemampuan peserta didik untuk menyusun hipotesis,
mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan atau menyalahkan. Sedangkan pada dimensi proses berpikir
mengkreasi (C6) menuntut kemampuan peserta didik untuk merancang, membangun,
merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan,
memperkuat, memperindah, menggubah. Soal-soal pada level penalaran tidak
selalu merupakan soal-soal sulit. Ciri-ciri soal pada level 3 adalah menuntut
kemampuan menggunakan penalaran dan logika untuk mengambil keputusan (evaluasi), memprediksi &merefleksi,
serta kemampuan menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah kontesktual yang
tidak rutin. Kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan antar konsep, dan kemampuan
mentransfer konsep satu ke konsep lain, merupakan kemampuan yang
sangat penting untuk menyelesaiakan soal-soal level 3 (penalaran).
Pada tabel berikut disajikan dimensi proses kognitif dan
kata kerja operasional berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi.
Tabel
1. Format Penentuan Tingkat Kognitif Soal
No
|
Dimensi Proses Kognitif dan
Kategori
|
Pengertian
dan Kata Kerja Operasinal
|
1
|
Mengingat (C1)
|
Pengertian: Mengambil
pengetahuan dari memori jangka panjang
|
1.1. Mengenali
|
menyebutkan, menunjukkan,
memilih, mengidentifikasi
|
|
1.2. Mengingat Kembali
|
mengungkapkan kembali,
menuliskan kembali, menyebutkan kembali
|
|
2
|
Memahami (C2)
|
Pengertian: Mengkonstruk makna dari materi
pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru
|
2.1. Menafsirkan
|
menafsirkan, memparafrasekan, mengungkapkan dengan
kata-kata sendiri, mencontohkan, memberi contoh, mengklassifikasikan,
mengkelompokkelompokkan, mengidentifikasi berdasarkan kategori tertentu,
merangkum, meringkas, membuat ikhtisar, menyimpulkan, mengambil kesimpulan,
membandingkan, membedakan, menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan,
menuliskan
|
|
2.2. Mencontohkan
|
mencontohkan, memberi contoh
|
|
2.3. Mengklasifikasikan
|
mengklasifikasikan, mengkelompok-kelompokkan,
mengidentifikasi berdasarkan kategori tertentu
|
|
2.4. Merangkum
|
merangkum, meringkas, membuat ikhtisar
|
|
2.5. Menyimpulan
|
menyimpulkan, mengambil kesimpulan
|
|
2.6. Membandingkan
|
membandingkan, membedakan
|
|
2.7. Menjelaskan
|
menjelaskan, menguraikan,
mendeskripsikan, menuliskan
|
|
3
|
Mengaplikasikan (C3)
|
Pengertian:
Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu
|
3.1. Mengeksekusi
|
menghitung, melakukan
gerakan, menggerakkan, memperagakan sesuai prosedur/teknik,
mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan, memodifikasi, menstransfer
|
|
3.2. Mengimplementasikan
|
mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan,
memodifikasi, menstransfer
|
|
4
|
Menganalisis (C4)
|
Pengertian: Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian
penyusunnya dan menentukan hubungan hubungan antarbagian itu dan hubungan
antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan
|
4.1. Membedakan
|
membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan,
membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan, menganalisis kesalahan, menganalisis
kelebihan, menunjukkan sudut pandang
|
|
4.2. Mengorganisasi
|
mengorganisasikan,
membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan
|
|
4.3. Mengatribusikan
|
menganalisis
kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan sudut pandang
|
|
5
|
Mengevaluasi (C5)
|
Pengertian: Mengambil
keputusan berdasarkan kriteria dan atau standar
|
5.1. Memeriksa
|
memeriksa,
menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan, membandingkan, menilai,
mengkritik
|
|
5.2. Mengkritik
|
menilai, mengkritik
|
|
6
|
Mencipta (C6)
|
Pengertian: Memadukan bagian-bagian untuk membentuk
sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal
|
6.1. Merumusakan
|
Merumuskan,
merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi, membuat
|
|
6.2. Merencanakan
|
merencanakan,
merancang, mendisain
|
|
6.3. Memproduksi
|
memproduksi, membuat
|
Sumber: Panduan
Penulisan soal 2017 hal: 7-8
Tingkat kognitif soal diukur melalui pendeskripsian kemampuan kognitif yang digunakan
dalam penyelesaian
soal seperti tabel
diatas.
2.
Metodologi Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat kognitif soal-soal simulasi Ujian Nasional berdasarkan dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kognitif soal-soal simulasi Ujian Nasional. Level kognitif merupakan tingkat kemampuan peserta didik secara
individual maupun kelompok yang dapat dijabarkan dalam tiga level kognitif.
Level 1 menunjukkan tingkat kemampuan yang rendah yang meliputi pengetahuan dan
pemahaman (knowing), level 2 menunjukkan tingkat kemampuan yang lebih tinggi
yang meliputi penerapan (applying), dan level 3 menunjukkan tingkat kemampuan
tinggi yang meliputi penalaran (reasoning). Pada level 3 ini termasuk tingkat kognitif
analisis, sintesis, dan evaluasi (Kemendikbud, 2017, hal. 6) .
Subjek penelitian ini
adalah soal-soal simulasi
ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) se-Kabupaten Bengkulu Tengah yang
diadakan pada tanggal 25 Februari 2019. Soal-soal ini dibuat oleh tim simulasi Ujian Nasional
SMP Penerbit Erlangga dan dicetak oleh PT Glora Aksara Pratama. Soal simulasi ini terdiri dari 50
butir soal pilihan ganda.
Langkah kerja dalam menganalisis soal-soal
adalah sebagai
berikut:
1)
Identifikasi
soal-soal simulasi kedalam ranah kognitif
2)
Melakukan
penyelesaian terhadap soal-soal
simulasi Ujian Nasional
3)
Mendeskripsikan
setiap kemampuan
kognitif yang digunakan
dalam proses penyelesaian
soal tersebut.
4)
Menggolongkan
tingkat kognitif untuk
masing-masing kemampuan kognitif
yang muncul dalam penyelesaian
soal tersebut berdasarkan indikator tingkat kognitif taksonomi Bloom dan Krathwohl.
5)
Menganalisis
kategori puncak kemampuan
kognitif.
6) Menghitung
jumlah soal untuk masing-masing
tingkat kognitif.
7) Melakukan
analisis persentase soal
untuk masing-masing tingkat kognitif.
8) Membuat
kesimpulan dan saran hasil analisis.
3. Hasil dan Pembahasan
Soal-soal
yang dianalsis dalam penelitian ini adalah soal simulasi Ujian Nasional mata
pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Bengkulu Tengah tahun ajaran
2018/2019. Soal ini terdiri dari 50 butir soal pilihan ganda.
Berikut
ini hasil analisis setiap butir soal:
Butir soal nomor 1
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan
makna kata berdasarkan konteks kalimat. Berdasarkan indikator kisi soal
tersebut, siswa dituntut untuk memahami makna kata berdasarkan konteks
kalimatnya. Kemampuan yang diukur adalah kemampuan dalam memahami makna kata
dalam konteks kalimat. Kata kerja operasional yang menjadi penanda kemampuan
yang diukur adalah menentukam makna kata. Soal
ini mengukur kemampuan siswa untuk
memahami makna kata sesuai dengan konteks kalimat, belum menuntut siswa untuk
berpikir kritis dan kreatif. Soal ini bukanlah soal yang HOTS karena hanya
menuntut kemampuan pemahaman siswa akan arti kata Kronis. Kunci jawaban soal ini adalah D terjangkit terus menerus
dalam waktu yang lama. Berdasarkan indikator dan kemampuan yang dituntut dalam
menyelesaikan soal maka soal
ini dapat dikategorikan berada pada dimensi level kognitif pemahaman atau C2.
Butir soal nomor 2
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menentukan informasi dari bacaan. Kemampuan memahami
informasi ini tentu menuntut siswa agar dapat mengurai informasi yang ada dari
bacaan tersebut. Hal ini menuntut kemampuan berpikir siswa yang lebih dari sekedar
mengingat fakta atau data, tetapi juga dapat membedakan informasi yang sesuai
dengan fakta atau tidak. Kata kerja operasional yang digunakan dalam indikator
soal adalah dapat menentukan informasi. Kunci jawaban soal ini adalah C wajah
penderita parkinson datar karena fungsi sarafnya lemah. Berdasarkan indikator
dan kemampuan teringgi yang dituntut dalam menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikategorikan
berada pada dimensi level
kognitif pemahaman
atau C2.
Butir soal nomor 3
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menentukan pernyataan sesuai dengan isi teks. Pada soal ini menuntut siswa
untuk memahami pernyataan yang sesuai dengan isi teks. Untuk dapat menjawab hal
itu, siswa harus betul-betul memahami isi informasi dari bacaan agar dapat
membedakan pernyataan yang sesuai dengan isi bacaan. Kemampuan untuk membedakan
informasi yang sesuai dengan bacaan ini sudah termasuk menganalisis isi
informasi. Dalam ranah kognitif kemampuan menganalisis informasi ini termasuk
pada kategori C4. Menurut Krathworl (2002),
soal-soal yang berada pada ranah C4 atau Analizing
termasuk soal yang HOTS. Kunci jawaban soal ini adalah D mesin tik
sudah jarang digunakan, orang beralih menggunakan komputer.
Butir soal nomor 4
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan kalimat yang
menunjukkan hubungan pertentangan. Untuk dapat menunjukkan kalimat yang
menyatakan hubungan pertentangan, siswa harus memahami makna hubungan
pertentangan dan kata penghubung atau konjungsi yang menjadi penanda hubungan
pertentangan. Pada soal ini siswa dituntut untuk menentukan kalimat yang
memiliki hubungan pertentangan. Kemampuan ini berada pada tataran memahami kalimat.
Kata kerja operasional yang menjadi penanda dimensi kognitif pada soal ini
adalah dapat menentukan atau menunjukkan. Kunci jawaban soal ini adalah C
kalimat kedua paragraf kedua. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan
yang dituntut untuk dapat menyelesaikan soal maka soal ini berada dalam ranah kognitif memahami (Understanding C2).
Butir soal nomor 5
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan
kalimat utama paragraf. Untuk dapat menentukan kalimat utama siswa harus
memahami maksud kalimat utama. Pengetahuan awal yang harus dimiliki siswa
adalah memahami pengertian kalimat utama dan ide pokok dalam paragraf yang menjadi penentu kalimat
utama. Kemampuan yang dituntut adalah kemampuan pemahaman tentang kalimat
utama. Berdasarkan kemampuan yang dituntut untuk dapat
menyelesaikan soal maka level
kognitif soal ini termasuk
kemampuan pemahaman adalah C2. Kunci jawaban soal ini adalah A.
Butir soal nomor 6
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah
dapat menyimpulkan isi teks. Kemampuan
yang dituntut adalah siswa mampu menyimpulkan isi teks. Kata kerj
operasional yang digunakan adalah dapat menyimpulkan. Untuk dapat menyimpulkan isi
teks, siswa harus memahami, menguasai, dan mengolah informasi yang terdapat
pada teks. Kemampuan mengolah informasi agar dapat mengambil kesimpulan yang
tepat dapat dikategorikan kemampuan pemahaman. Berdasarkan
kata kerja operasional dan kemampuan yang dituntut dalam menyelesaikan soal
maka soal tersebut dapat dikategorikan dalamdimensi
ranah kognitif kemampuan pemahaman
atau C2.
Butir soal nomor 7
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah
dapat menentukan pernyataan yang mendukung gagasan pokok. Untuk dapat
menentukan pernyataan yang mendukung gagasan pokok, siswa harus dapat menganalisis
pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kalimat-kalimat pada paragraf
tersebut agar dapat membedakan pernyataan yang mendukung dan pernyataan yang
tidak mendukung. Kemampuan menganalisis kalimat-kalimat untuk dapat membedakan
pernyataan mendukung dan pernyataan tidak mendukung ini dapat dikategorikan
kemampuan pada ranah C4 atau kemampuan menganalisis. Kemampuan menganalisis ini
menurut menurut menurut Krathworl (2002) termasuk kemampuan HOTS. Jadi soal ini termasuk soal yang HOTS. Kunci jawaban soal ini adalah C.
Butir soal nomor 8
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat
membuat ringkasan bacaan.
Kemampuan yang dituntut untuk dapat membuat ringkasan bacaan adalah
memahami informasi bacaan, membedakan informasi pokok dan informasi penjelas, dan kemampuan menuliskan
kembali garis besar informasi dengan tepat. Kemampuan ini menuntut siswa untuk menyarikan
informasi yang ada. Kata kerja operasional yang digunakan adalah dapat
meringkas atau membuat ringkasan. Berdasarkan kemampuan yang dituntut untuk
dapat menyelesaikan soal dan kata kerja operasional dalam indikator soal maka
soal ini dapat dikategorikan dimensi
proses kognitif menafsirkan. Menafirkan merupakan bagian dari kemampuan
kognitif memahami atau C2.
Butir soal nomor 9
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menganalisis perbedaan pola penyajian dua teks.
Untuk dapat menganalisis perbedaan pola penyajian dua teks, kemampuan yang
dituntut adalah kemampuan menganalisis isi informasi bacaan, memahami informasi
kedua teks, urutan penyajian bacaan dan pola penyajian bacaan. Kata kerja
operasional dalam indikator soal ini adalah dapat menganalisis perbedaan pola
penyajian teks. Kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal
ini adalah menganalisis. Kunci jawaban soal ini adalah C. Berdasarkan kata
kerja operasional dan kemampuan yang dituntut untuk dapat menyelesaikan soal
maka soal ini dikategorikan berada pada dimensi kognitif menganalisis atau C4.
Butir soal nomor 10
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menganalisis perbedaan penggunaan bahasa kedua teks.
Untuk dapat menganalisis perbedaan penggunaan bahasa dua teks, kemampuan yang dituntut adalah
kemampuan menganalisis isi informasi bacaan, memahami informasi kedua teks,
menganalisis bahasa yang digunakan dalam kedua teks bacaan dan pola penyajian
bahasa dalam bacaan. Kata kerja operasional dalam indikator soal ini adalah
dapat menganalisis perbedaan penggunaan bahasa pada teks. Kemampuan tertinggi
yang diperlukan dalam menyelesaikan soal ini adalah menganalisis. Kunci jawaban
soal ini adalah B. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang
dituntut untuk dapat menyelesaikan soal maka soal ini dikategorikan berada pada
dimensi kognitif menganalisis atau C4.
Butir soal nomor 11
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menentukan keunggulan buku dalam resensi buku. Untuk
dapat menentukan keunggulan sebuah buku kemampuan yang diperlukan adalah
memahami pengertian resensi, memahami kelebihan dan kekurangan sebuah buku,
menentukan hal-hal yang menyebabkan keunggulan dan kelebihan sebuah buku, dan menafsirkan
siapa penguna yang tepat untuk sebuah buku. Kemampuan tertinggi yang diperlukan
dalam menyelesaikan soal adalah menganalisis kelebihan sebuah buku. Kunci
jawaban soal ini adalah B. Berdasarkan kemampuan tertinggi yang diperlukan
dalam menyelesaikan soal maka soal ini dikategorikan berada pada dimensi
kognitif menganalisis atau C4.
Butir soal nomor 12
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat membuat komentar yang tepat berdasarkan isi teks.
Untuk dapat membuat komentar yang tepat kemampuan yang diperlukan adalah memahami
pengertian komentar, memahami permasalahan yang mau dikomentari, memahami
hal-hal yang perlu dikomentari, cara membuat komentar yang baik, dan cara
menyampaikan komentar. Kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan
soal adalah membuat komentar yang baik. Kata kerja operasional dalam indikator
soal adalah membuat komentar. Berdasarkan kemampuan tertinggi yang diperlukan
dalam menyelesaikan soal dan kata kerja operasional yang diperlukan maka soal
ini dapat dikategorikan berada pada dimensi mencipta atau C6. Kunci jawaban
soal adalah D.
Butir soal nomor 13
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan
makna kata. Berdasarkan indikator kisi soal tersebut, siswa dituntut untuk
memahami makna kata dalam bacaan.
Kemampuan yang diukur adalah kemampuan dalam memahami makna kata
dalam bacaan tersebut. Untuk dapat menjawab soal ini siswa harus banyak memahami
kosa kata berdasarkan kamus. Kata kerja operasional yang menjadi penanda
kemampuan yang diukur adalah menentukam makna kata. Soal ini mengukur kemampuan siswa untuk memahami makna
kata yang ada dalam bacaan, belum menuntut siswa untuk berpikir kritis dan
kreatif. Soal ini bukanlah soal yang HOTS karena hanya menuntut kemampuan pengetahuan siswa akan arti kata riset. Kunci
jawaban soal ini adalah C. Berdasarkan indikator dan kemampuan yang dituntut
dalam menyelesaikan soal maka soal
ini dapat dikategorikan berada pada dimensi level kognitif pengetahuan atau C1.
Butir soal nomor 14
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menjawab pertanyan isi bacan. Untuk dapat menjawab
pertanyaan isi bacaan diperlukan pemahaman akan bacaan. Kata kerja operasional
dalam idikator ssoal adalah dapat menjawab isi bacaan. Berdasarkan kemampuan
yang diperlukan untuk menyelesaikan soal dan kata kerja opersional dalam
indikator soal maka soal ini termasuk dimensi kognitif pemahaman atau C2. Kunci
jawaban soal adalah C.
Butir soal nomor 15
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menentukan makna ungkapan dalam cerita. Untuk dapat menentukan
makna ungkapan dalam cerita diperlukan pemahaman tentang pengertian ungkapan
atau majas, pemahaman tentang macam-macam ungkapan atau majas, dan pemahaman
tentang cara mengungkapkan sesuatu dengan majas. Ungkapan orang yang dituakan merupakan simbol untuk mengungkapkan orang yang dihormati dan dijadikan tumpuan
nasihat. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat
menentukan makna ungkapan. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan
yang dituntut untuk menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikelompokkan dalam
dimensi kognitif pemahaman atau C2.
Butir soal nomor 16
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menentukan tokoh utama cerita. Kemampuan yang
diperlukan untuk dapat menentukan tokoh utama cerita adalah pengetahuan tentang
pengertian tokoh dan pengetahuan tentang tokoh utama cerita. Kata kerja operasional dalam indikator soal
adalah dapat menentukan tokoh utama. Untuk dapat menjawab soal ini siswa dapat
melihat dan mengetahui jawabannya dari dalam bacaan. Berdasarkan kata kerja
operasianal dan kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan soal maka soal
ini termasuk soal pengetahuan atau C1. Kunci jawaban soal ini adalah A Engkong.
Butir soal nomor 17
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menunjukkan
nilai moral yang terdapat dalam cerita. Untuk dapat menunjukkan nilai moral
dalam cerita, kemampuan yang diperlukan adalah pengertian nilai moral,
pemahaman isi cerita, pemahaman tentang karakter tokoh, mengevaluasi
nilai-nilai yang muncul dalam cerita. Kemampuan tertinggi yang diperlukan
adalah mengevaluasi nilai moral yang muncul dalam cerita. Kata kerja
operasional yang digunakan adalah menunjukkan atau menilai. Berdasarkan kata
kerja operasional dan kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan
soal maka soal ini termasuk dimensi kognitif mengevaluasi atau C5. Kunci
jawaban soal ini adalah A menolong orang tanpa pamrih.
Butir soal nomor 18
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menunjukkan bukti latar tempat dalam cerita.
Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menunjukkan bukti latar tempat dalam
cerita adalah pemahaman tentang latar, pemahaman macam-macam latar, pemahaman
latar tempat, dan menganalisis latar dalam cerita. Kemampuan tertinggi yang diperlukan adalah
dapat menganalisis latar cerita untuk menunjukkan latar tempat. Kata kerja
operasional yang digunakan adalah menunjukkan bukti. Berdasarkan kata kerja
operasional dan kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal
maka soal ini dapat dikategorikan dalam dimensi level kognitif analisis atau
C4. Kunci jawaban soal ini adalah A.
Butir soal nomor 19
Pembahasan:
Indiktor
kisi soal ini adalah dapat menentukan struktur teks cerita. Berdasarkan
indikator tersebut siswa dituntut untuk dapat menentukan struktur teks cerita.
Kemampuan yang diperlukan untuk dapat
memahami struktuktur teks cerita adalah
pengetahuan tentang struktur atau bagian-bagian cerita dengan ciri
masing-masing bagian. Kemampuan
tertinggi yang diperlukan adalah pengetahuan tentang struktur teks cerita.
Berdasarkan kemampuan tertinggi yang diperlukan dalam menyelsaikan soal maka soal ini termasuk dalam ranah
pengetahuan atau C1. Kunci jawaban soal ini adalah B pemunculan masalah.
Butir soal nomor 20
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menentukan penyebab konflik dalam cerita.
Berdasarkan indikator soal, kemampuan yang dituntut untuk dapat menyelesaikan
soal adalah memahami pengertian konflik, menelaah isi cerita, menganalisis
permasalahan dalam cerita, menganalisis penyebab konflik dalam cerita.
Kemampuan tertinggi yang diperlukan untuk dapat menentukan penyebab konflik
dalam cerita adalah menganalisis penyebab konflik yang terjadi dalam cerita.
Kata kerja operasional yang digunakan dalam indikator soal soal adalah dapat
menentukan penyebab konflik. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan
tertinggi yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan soal maka soal ini dapat
dikategorikan pada dimensi kognitif menganalisis atau C4. Kunci jawaban soal
adalah D.
Butir soal nomor 21
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menganalisis perbedaan pola pengembangan dua teks cerita. Untuk dapat menjawab soal
tersebut, kemampuan yang diperlukan adalah memahami isi cerita, memahami urutan
cerita, memahami permasalahan yang muncul dalam cerita, memahami pola pengembangan
cerita, dan menganalisis perbedaan pola
pengembangan kedua cerita. Kemampuan tertinggi yang diperlukan adalah
menganalisis perbedaan pola pengembangan cerita. Kata kerja operasional dalam
indikator soal adalah dapat menganalisis perbedaan. Berdasarkan kata kerja
operasional dan kemampuan tertinggi yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
maka soal ini dapat dikelompokkan pada level kognitif menganalisis atau C4.
Kunci jawaban soal ini adalah C.
Butir soal nomor 22
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menganalisis perbedaan penggunaan bahasa pada dua
teks cerita. Untuk dapat menjawab soal tersebut, kemampuan yang diperlukan
adalah memahami isi cerita, memahami urutan cerita, memahami istilah yang
muncul dalam cerita, memahami kalimat-kalimat dalam cerita, dan menganalisis perbedaan penggunaan bahasa dalam kedua
cerita. Kemampuan tertinggi yang diperlukan adalah menganalisis perbedaan
penggunaan bahasa dalam cerita. Kata kerja operasional dalam indikator soal
adalah dapat menganalisis perbedaan. Berdasarkan kata kerja operasional dan
kemampuan tertinggi yang diperlukan untuk menyelesaikan soal maka soal ini
dapat dikelompokkan pada level kognitif menganalisis atau C4. Kunci jawaban
soal adalah A.
Butir soal nomor 23
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menunjukkan bukti latar tempat dalam cerita.
Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menunjukkan bukti latar tempat dalam
cerita adalah pemahaman tentang isi cerita, pemahaman tentang latar, pemahaman macam-macam
latar, pemahaman latar tempat, dan menganalisis latar dalam cerita. Kemampuan
tertinggi yang diperlukan adalah dapat menganalisis latar cerita untuk
menunjukkan latar tempat. Kata kerja operasional yang digunakan adalah
menunjukkan bukti. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan tertinggi
yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini dapat dikategorikan
dalam dimensi level kognitif analisis atau C4. Kunci jawabn soal adalah A.
Butir soal nomor 24
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menunjukkan perwatakan tokoh dalam cerita. Untuk
dapat menentukan perwatakan tokoh dalam cerita diperlukan kemampuan pemahaman
pengertian tokoh, pemahaman latar budaya tokoh, pemahaman watak atau karakter tokoh, pemahaman
isi cerita yang disampaikan, dan kemampuan menyimpulkan perwatakan tokoh. Kata
kerja operasianal dalam indikator adalah dapat menunjukkan perwatakan.
Berdasarkan kemampuan tertinggi yang diperlukan untuk menjawab soal dan kata
kerja operasional yang digunakan dalam indikator maka soal ini dapat
dikategorikan dalam dimensi kognitif menganalisis atau C4. Kunci jawaban soal
ini adalah D.
Butir soal nomor 25
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat membuat komentar yang sesuai dengan isi teks cerita.
Untuk dapat memberi komentar, diperlukan
kemampuan memahami
isi cerita, pemahaman
yang baik akan latar cerita, perwatakan, dan nilai-nilai yang ditampilkan dalam cerita, kemampuan menganalisis cerita,
dan menyusun kalimat komentar. Kata kerja operasional yang muncul dalam
indikator adalah membuat komentar yang sesuai. Berdasarkan kemampuan tertinggi
yang diperlukan dan kata kerja operasional dalam indikator soal maka soal ini
dapat dikelompokkan dalam ranah kognitif mencipta atau C6.
Butir soal nomor 26
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan kata
bentukan yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang. Kemampuan yang diperlukan
untuk menjawab soal ini adalah pengetahuan tentang imbuhan, penggunaan dan
aturan dalam penggunaan imbuhan, makna kata berimbuhan, dan kata berimbuhan
yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang. Kata kerja operasioanal yang
muncul dalam perintah soal adalah melengkapi. Berdasarkan kata kerja
operasional dan kemampuan tertinggi yang diperlukan untuk menjawab soal maka
soal ini termasuk kategori soal pengetahuan atau C1. Kunci jawaban soal ini
adalah D.
Butir soal nomor 27
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat menentukan kata
sifat yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang. Kemampuan yang diperlukan
untuk menjawab soal ini adalah pengetahuan tentang pengertian kata sifat,
macam-macam kata sifat, dan penggunaan kata sifat yang tepat untuk melengkapi
kalimat. Kata kerja operasional yang muncul dalam perintah soal adalah
melengkapi kalimat. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang
diperlukan untuk menyelesaikan soal maka soal ini termasuk kategori soal
dimensi kognitif pengetahuan atau C1. Kunci jawaban soal ini adalah D.
Butir soal nomor 28
Pembahasan:
Paragraf tersebut termasuk parangraf teks eksplanasi karena
mempunyai ciri berisikan peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat. Kompetensi
dasar soal tersebut adalah menelaah teks eksplanasi
berupa paparan kejadian suatu
fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca (KD 3.10
Kelas VIII). Indikator kisi soal tersebut adalah dapat menentukan kata depan
dengan tepat dalam kalimat. Kata kerja operasional dalam soal tersebut adalah
dapat menentukan atau melengkapi kata depan dalam kalimat. Untuk dapat
menentukan kata depan yang tepat dalam satu kalimat siswa harus mempunyai
pengetahuan tentang pengertian kata depan, jenis kata depan, dan aturan cara
penulisan kata depan. Kunci jawaban soal tersebut adalah C. Berdasarkan kata
kerja operasional dan kemampuan yang dituntut untuk dapat menjawab soal
tersebut, maka soal ini dapat dikategorikan pada dimensi proses kognitif
mengingat (C1). Jadi soal ini termasuk soal yang LOTs.
Butir soal nomor 29
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat melengkapi kalimat
rumpang dengan istilah yang tepat. Untuk dapat melengkapi kalimat dengan tepat
diperlukan kemampuan penguasaan kosa kata atau istilah yang dapat dipelajari
dari kamus istilah. Kata kerja operasional yang muncul dalam soal ini adalah
melengkapi kalimat. Pengetahuan tertinggi yang diperlukan untuk menyelesaikan
soal adalah pengetahuan tentang istilah. Berdasarkan kata kerja operasional dan
kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini termasuk
dimensi kognitif pengetahuan atau C1. Kunci jawaban soal ini adalah C.
Butir soal nomor 30
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat membuat kalimat yang
tepat untuk melengkapi petunjuk dalam teks prosedur. Kemampuan yang diperlukan
untuk dapat membuat kalimat yang tepat dalam melengkapi petunjuk adalah
pengetahuan tentang teks prosedur, langkah-langkah membuat petunjuk dalam teks
prosedur, urutan-urutan dalam menyusun teks prosedur, penggunaan bahasa yang tepat untuk membuat
teks prosedur, membuat kalimat yang baik untuk teks prosedur. Kata kerja
operasional dalam indikator soal adalah membuat kalimat untuk melengkapi
petunjuk. Berdasarkan kemampuan yang diperlukan dan kata kerja opersional yang
digunakan maka soal ini termasuk dimensi kognitif mengkreasi atau C6. Kunci
jawaban soal adalah C
Butir soal nomor 31
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat mengurutkan kalimat
menjadi laporan yang baik. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat mengurutkan kalimat
menjadi laporan yang baik adalah pemahaman tentang susunan atau urutan laporan,
ciri penanda urutan kalimat, menganalisis setiap kalimat untuk menentukan
urutannya. Kata kerja operasional yang muncul dalam perintah soal adalah dapat
mengurutkan kalimat. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang
tertinggi yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini termasuk
dimensi analisis atau C4. Kunci jawaban soal ini adalah B.
Butir soal nomor 32
Pembahasan:
Indikator kisi soal ini adalah dapat membuat kalimat
untuk melengkapi petunjuk dalam teks prosedur. Untuk dapat menjawab soal ini
diperlukan pengetahuan tentang teks prosedur, cara menyusun kalimat dalam teks
prosedur, pemahaman tentang kalimat perintah dalam teks prosedur, dan pemahaman
urutan-urutan atau langkah-langkah dalam teks prosedur, serta cara membuat
kalimat dalam teks prosedur. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah
dapat membuat kalimat. Berdasarkan kemampuan yang diperlukan dan kata kerja
opersional yang digunakan maka soal ini termasuk dimensi kognitif mengkreasi
atau C6.
Butir soal nomor 33
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat membuat kalimat yang tepat untuk melengkapi teks.
Untuk dapat membuat kalimat melengkapi teks diperlukan pemahaman tentang isi
teks, urutan isi teks, hubungan makna antar kalimat, serta kepaduan antar
kalimat dalam teks. Kata kerja operasional yang muncul dalam indikator soal
adalah dapat membuat kalimat. Berdasarkan kemampuan yang diperlukan dan kata
kerja opersional yang digunakan maka soal ini termasuk dimensi kognitif
mengkreasi atau C6. Kunci jawaban soal ini adalah D.
Butir soal nomor 34
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menentukan padanan kata dalam kalimat. Kemampuan
yang diperlukan untuk dapat menentukan padanan kata adalah penguasaan kota
kata, pengetahuan tentang istilah, dan pemahaman arti kata. Kata kerja
operasional yang terdapat dalam indikator soal adalah dapat menentukan padanan
kata. Kata kerja operasional menentukan merupakan tingkat domain kognitif
pemahaman atau C2.
Butir soal nomor 35
Pembahasan:
Soal ini adalah soal
yang kurang baik dari segi perintah soal. Kita kesulitan menentukan indikator
yang diinginkan soal. Pernyataan variasi
kalimat tersebut adalah... merupakan perintah soal yang masih menjadi tanda
tanya dan membingungkan siswa. Akan lebih baik jika perintah soal diperbaiki.
Jika indiktor yang diinginkan soal adalah menentukan variasi kalimat langsung
menjadi kalimat tidak langsung maka jawaban soal yang tepat adalah A. Kemampuan
yang diperlukan untuk menjawab soal itu adalah pengetahuan tentang kalimat
langsung dan tak langsung, pemahaman tentang cara mengubah kalimat langsung dan
tidak langsung, serta ketentuan atau aturan dalam mengubah kalimat langsung dan
tidak langsung. Berdasarkan kemampuan
yang diperlukan dalam menjawab soal maka soal ini dapat dikelompokkan pada ranah kognitif
pemahaman atau C2. Kunci jawaban soal A.
Butir soal nomor 36
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat membuat teks ulasan berdasarkan data buku. Untuk
dapat membuat teks ulasan diperlukan pemahaman kritis dan kreatif tentang
pengertian ulasan, cara membuat ulasan dan aturan-aturan dalam membuat ulasan.
Kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal ini adalah kemampuan
berpikir tingkat tinggi, kritis dan kreatif dalam menyusun ulasan berdasarkan
data yang ada. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat membuat
teks ulasan. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan soal maka soal ini termasuk dalam dimensi kognitif
mengkreasi atau C6. Kunci jawaban soal B.
Butir soal nomor 37
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat membuat teks berdasarkan data yang ada. Materi
pelajaran pada soal ini adalah teks berita. Untuk dapat membuat teks berita
dengan baik diperlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif seperti memahami
pengertian berita, memahami fakta-fakta yang ada, mengurutkan fakta, memahami
unsur-unsur berita, memahami struktur teks berita, kaidah dalam penulisan
berita, dan kemampuan menuliskan berita
dengan baik. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat membuat
teks. Kemampuan membuat atau memproduksi teks termasuk kemampuan tingkat
tinggi. Berdasarkan indikator soal dan kemampuan yag diperlukan dalam membuat
berita dengan baik dan benar berdasrkan data dan fakta maka soal ini dapat
dikategorikan pada kognitif mereproduksi atau mencipta (C6). Kunci jawaban soal
A.
Butir soal nomor 38
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menentukan kata yang tidak tepat penggunaannya dalam
kalimat. Untuk dapat menentukan kata yang tidak tepat dalam kalimat kemampuan
yang diperlukan adalah pemahaman makna kata, pemahaman makna imbuhan, dan pemahaman
makna kalimat. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah menentukan
atau mengidentifikasi kata yang tidak tepat. Berdasarkan indikator dan
kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini termasuk soal
pemahaman atau C2.
Butir soal nomor 39
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menentukan kalimat yang tidak padu pada teks. Untuk
dapat menentukan kalimat yang tidak padu pada teks diperlukan pemahaman tentang
paragraf yang padu antara lain memahami hubungan antar kalimat dalam paragraf,
memahami kohesi dan koherensi yang ada dalam paragraf, menganalisis hubungan
makna setiap kalimat dalam paragraf, menganalisis pikiran utama dan pikiran
penjelas dalam paragraf, dan membedakan kalimat yang tidak berhubungan dengan pikiran utama
paragraf. Kalimat yang tidak berhubungan makna secara langsung dengan pikirn utama
merupakan kalimat yang tidak padu. Kata kerja operasional dalam indikaor soal
adalah dapat menentukan kalimat yang tidak padu. Berdasarkan kata kerja
operasional dan kemampuan menganalisis kalimat yang tidak padu maka soal ini
dapat dikategorikan pada kemampuan menganalisis atau C4. Kunci jawaban soal ini
adalah C.
Butir soal nomor 40
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat memperbaiki penggunaan kata yang tidak tepat dalam
kalimat. Untuk dapat memperbaiki penggunaan kata yang tidak tepat diperlukan
kemampuan memahami makna kata dalam konteks kalimat dan pemahaman tentang makna
kata berimbuhan. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat
memperbaiki penggunaan kata. Kemampuan untuk memperbiki penggunaan kata yang
tidak tepat dalam kalimat merupakan kemampuan menerapkan atau aplikasi (C3).
Kunci jawaban soal ini adalah B.
Butir soal nomor 41
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat memperbaiki kalimat yang tidak tepat. Untuk dapat
memperbaiki kalimat diperlukan kemampuan untuk memahami makna kalimat secara keseluruhan,
memahami hubungan kata dengan kata, klausa dengan klausa dan menyimpulkan isi
kalimat. Kemampuan memperbaiki kalimat agar menjadi benar termasuk kemampuan
aplikasi atau penerapan (C3). Kunci jawaban soal ini adalah B.
Butir soal nomor 42
Pembahasan:
Soal
ini adalah soal yang tidak baik karena tidak ada kunci jawabannya. Indikator
kisi soal adalah dapat menentukan kata yang tidak tepat penulisannya. Pada
kalimat butir soal yang disajikan tidak terdapat kata yang salah penulisannya.
Penulisan kata alpukat, digunakan, terapi,
dan alternatif sudah betul. Jadi
tidak ada option jawaban yang benar
dari soal tersebut. Berdasarkan indikator soal maka soal ini dikategorikan pada
dimensi kognitif pemahaman atau C2.
Butir soal nomor 43
Pembahasan: C2
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menunjukkan penggunaan tanda koma yang tidak tepat
dalam kalimat. Kemampuan yang diperlukan untuk menentukan penggunaan tanda baca
yang tepat adalah pengetahuan tentang tata aturan penggunaan tanda baca koma.
Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah dapat menunjukkan penggunaan
tanda koma yang tidak tepat. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan
untuk menyelesaikan soal maka soal ini termasuk dimensi kognitif pengetahuan
atau C1. Kunci jawaban soal ini adalah A.
Butir soal nomor 44
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah soal dapat memperbaiki penulisan kata yang tidak tepat
dalam kalimat. Untuk dapat memperbaiki penulisan kata yang tidak tepat harus
mempunyai kemampuan pemahaman tentang tata cara dan aturan penulisan kata
depan, penggunaan huruf kapital, membedakan kata depan dengan awalan, dan
penulisan kata majemuk. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah
dapat memperbaiki penulisan kata. Berdasarkan kata kerja operasional dan
kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal ini dikategorikan
pada dimensi kognitif pemahaman atau C2.
Butir soal nomor 45
Pembahasan:
Indikator
soal ini adalah dapat menerapkan penggunaan tanda baca yang tepat dalam
kalimat. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menerapkan penggunaan tanda baca
adalah pemahaman tentang tata aturan pemakaian tanda baca, penulisan huruf
kapital, dan penulisan huruf miring. Tata aturan penulisan ini tercantum dalam
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonessia (PUEBI). Soal ini menggiring siswa
berpikir tentang cara penggunaan tanda baca yang tepat. Kata kerja operasional dalam
indikator soal adalah dapat menerapkan. Berdasarkan kemampuan yang diperlukan
dalam menyelesaikan soal dan kata kerja operassional dalam indikator soal maka
soal ini dapat diktegorikan kemampun kognitif penerapan atau aplikasi (C3).
Kunci jawaban soal adalah A.
Butir soal nomor 46
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat dapat menjelaskan ketidaktepatan penggunaan akhiran
–nya dalam kalimat. Kemampuan yang diukur adalah pemahaman tentang penggunan
akhiran –nya yang tepat. Soal ini tidak menuntut siswa berpikir kritis tentang
cara penggunaan akhiran. Kata kerja oprasional dalam indikator adalah dapat
menjelaskan. Berdasarkan kata kerja operasional dan kemampuan yang diperlukan
dalam menyelesaikan soal maka soal ini dikategorikan dalam dimensi kognitif
pemahaman atau C2. Kunci jawaban soal ini adalah B.
Butir soal nomor 47
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menjelaskan ketidaktepatan penulisan kata dalam
kalimat. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menjelaskan ketidaktepatan
penulisan kata dalam soal tersebut adalah kemampuan pemahaman tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) seperti tata aturan penulisan imbuhan,
penulisan huruf kapital, penulisan singkatan dll. Kata kerja operasional dalam
indikator soal adalah dapat menjelaskan. Berdasarkan kemampuan yang diperlukan
dalam menyelesaikan soal dan kata kerja operasioanal dalam indikator soal maka
soal ini dikategorikan dalam dimensi kognitif pemahaman atau C2. Kunci jawaban
soal adalah D.
Butir soal nomor 48
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menjelaskan ketidaktepatan penggunaan tanda baca
dalam kalimat. Kemampuan yang diperlukan untuk dapat menjelaskan ketidaktepatan
penggunaan tanda baca adalah pengetahuan tentang tanda baca, pemahaman tentang
pemakaian tanda baca, dan kemampuan membedakan penggunaan tanda baca yang tepat
dan tidak tepat. Kemampuan untuk membedakan penggunaan tanda baca yang tepat
dan tidak tepat dalam dimensi ranah kognitif termasuk kemampuan pemahaman atau C2. Kunci jawaban
soal adalah A.
Butir soal nomor 49
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menunjukkan bukti ketidaktepatan paragraf. Untuk
dapat menjawab soal ini diperlukan kemampuan memahami persyaratan paragraf yang
baik, pemahaman koherensi dan kohesi, dan dapat menganalisis penggunaan kata
dalam kalimat, serta menganalisis kepaduan kalimat dalam paragraf. Kemampuan memahami
kata dan kalimat, menelaah kohesi dan koherensi dalam paragraf, dan menganalisis
kalimat-kalimat dalam paragraf sangat diperlukan untuk dapat menjelaskan
ketidaktepatan paragraf. Kata kerja operasional dalam indikator soal adalah
dapat menunjukkan bukti. Berdasarkan kemampuan tertinggi yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan soal dan kata kerja operasional maka soal ini dapat dikelompokkan
dalam dimensi kognitif menganalisis atau C4. Kunci jawaban adalah D.
Butir soal nomor 50
Pembahasan:
Indikator
kisi soal ini adalah dapat menganalisis ketidaktepatan pemilihan kata dalam
kalimat. Untuk dapat menganalisis ketidaktepatan pemilihan kata dalam kalimat
diperlukan kemampuan memahami makna kata dalam konteks kalimat dan kemampuan
memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan sesuatu. Kata kerja operasional
dalam indikator soal adalah dapat menganalisis. Berdasarkan kata kerja
operasional dan kemampuan yang diperlukan dalam menyelesaikan soal maka soal
ini dapat dikelompokkan dalam kriteria dimensi kognitif menganalisis atau C4.
Kunci jawaban soal adalah A.
Setelah
diidentifikasi setiap butir soal berdasarkan indikator dan kata kerja
operasional dalam perintah soal, diketahui sebaran tingkat kognitif soal
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel: Hasil Analisis Tingkat Kognitif Soal
No
|
Tingkat
Kognitif
|
Nomor
butir soal
|
Jumlah
|
Prosentase
|
|
1
|
Level 1
|
Mengingat (C1)
|
13, 16, 19, 26,
27, 28, 29 dan 43.
|
8 soal
|
16 %
|
Memahami (C2)
|
1, 2, 4, 5, 6, 8, 14, 15, 34, 35, 38, 42, 44, 46, 47,
dan 48.
|
16 soal
|
32 %
|
||
2
|
Level 2
|
Penerapan (C3)
|
40, 41, dan 45
|
3 soal
|
6 %
|
3
|
Level 3
|
Menganalisis (C4)
|
3, 7, 9, 10, 11, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 31, 39, 49,
dan 50.
|
15 soal
|
30 %
|
Mengevaluasi (C5)
|
17
|
1 soal
|
2 %
|
||
Mengkreasi (C6)
|
12, 25, 30, 32, 33, 36, dan 37.
|
7 soal
|
14 %
|
Dari tabel tersebut
diketahui bahwa sebaran tingkat kognitif soal simulasi Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa
Indonesia SMP yang digunakan di
Kabupaten Bengkulu Tengah adalah sebagai
berikut:
1.
Soal
yang termasuk kategori level 1 terdiri dari 24 soal atau 48 % dengan sebaran soal kemampuan
mengingat (C1) sebanyak
8 soal atau 16% dan kemampuan memahami (C2)
sebanyak 16 soal atau 32%.
2.
Soal
yang termasuk kategori level 2 terdiri dari 3 butir soal atau 6%.
3.
Soal
yang termasuk kategori level 3 terdiri dari 23 soal atau 46%
dengan sebaran kemampuan menganalisis (C4) sebanyak 15 soal atau 30%, kemampuan mengevaluasi
sebanyak 1
soal atau 2%,
dan kemampuan mengkreasi (C6) sebanyak 7 soal atau 14%.
Menurut Widana (2017, hal. 7) soal-soal yang
termasuk kategori HOTS adalah soal-soal
yang berada pada level 3 atau level penalaran dan soal yang termasuk kategori LOTS
berada pada level 1 dan 2. Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa soal-soal simulasi
Unjian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Se-kabupaten Bengkulu
Tengah yang masuk kategori soal HOTS
sebanyak 23 soal atau 46% dan soal yang masuk kategori LOTS sebanyak 27 soal atau 54%.
Hasil analisis juga menemukan ada soal yang tidak layak
dipakai karena tidak ada kunci jawaban yang benar. Soal tersebut adalah soal
nomor 42 seperti berikut ini:
Setelah dianalisis dan diidentifikasi, pada option jawaban soal tidak ada penulisan
kata yang salah. Penulisan kata alpukat,
digunakan, terapi, dan alternatif
sudah sesuai dengan aturan dan kaidah penulisannya.
Hasil analisis juga menemukan soal yang kurang baik dari
segi perintah soal. Soal tersebut adalah soal nomor 35 seperti dibawah ini:
Pernyataan
variasi kalimat tersebut adalah...
merupakan perintah soal yang masih menjadi tanda tanya dan membingungkan siswa.
Akan lebih baik jika perintah soal diperbaiki atau
diganti agar memenuhi persyaratan kriteria soal yang baik sesuai konstruksi
soal.
4.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa soal simulasi Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bengkulu Tengah yang dilaksanakan
pada tanggal 25 Februari 2019 tersebar
dalam level kognitif yang bervariasi. Soal yang termasuk kategori level
1 terdiri dari 24
soal atau 48 % dengan sebaran soal kemampuan
mengingat (C1) sebanyak 8 soal atau 16% dan kemampuan memahami (C2)
sebanyak 16 soal atau 32%. Soal yang termasuk kategori level 2
(aplikasi C3) terdiri dari 3 butir soal atau 6%. Soal yang rmasuk kategori level 3
terdiri dari 23
soal atau 46% dengan sebaran kemampuan menganalisis (C4)
sebanyak 15
soal atau 30%,
kemampuan mengevaluasi (C5) sebanyak 1 soal atau 2%, dan kemampuan mengkreasi (C6)
sebanyak 7
soal atau 14%.
Soal-soal simulasi Ujian
Nasioanal mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kabupaten Bengkulu tengah sudah
memenuhi kriteria soal yang Higher Order Thinking Skills (HOTS) sebesar 46% dan 54 % soal masih termasuk kategori soal
yang Lower Order Thingking
Skills (LOTS). Soal-soal simulasi Ujian
Nasional mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kabupaten Bengkulu Tengah termasuk
soal yang sudah berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).
DAFTAR
PUSTAKA
Kemendikbud. (2017). Panduan Penulisan Soal 2017
SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pratiwi, U., & Fasha, E. F. (2015). Pengembangan
Instrumen Penilaian HOTS Berbasis Kurikulum 2013 Terhadap Sikap Disiplin. Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran IPA JPPI, Vol. 1, No. 1, November 2015, Hal.
123-142, 130 -131.
Setiawati, W., Asmira, O., Ariyana, Y., Bestary, R.,
& Pudjiastuti., A. (2018). Buku Penilaian Berorientasi Higher Order
Thinking Skills Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi.
Jakarta: Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Suryapuspitarini, B. K., Wardono, & Kartono.
(2018). Analisis Soal-Soal Matematika Tipe Higher Order Thinking Skill. PRISMA,
Prosiding Seminar Nasional Matematika,Journal.unnes.ac.id., 880.
Widana, I. W. (2017). Modul Penyusunan Soal
Higher Order Thinking Skill (HOTS). Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.